Luca Marini dari tim Mooney VR46 Racing Team (motogp.com)
Meski ada tiga versi mesin dengan karakter yang berbeda, secara umum, spesifikasi motor Ducati tetaplah sama. Berat kosong motor sekitar 157 kg dengan mesin 4-tak, 90 derajat V4, berpendingin cairan, penggerak katup Desmodromic DOHC, dan 4 katup per silinder.
Kapasitas mesinnya 1000cc, bertenaga maksimum sekitar 250 hp dengan kecepatan maksimum lebih dari 350 km/jam. Transmisi menggunakan Ducati Seamless berpenggerak akhir rantai. Sistem pembakarannya injeksi elektronik tidak langsung, 4 throttle body dengan injektor di atas dan di bawah throttle. Katup butterfly dikontrol sistem Ride by Wire ganda.
Bagian elektroniknya menggunakan ECU Magneti Marelli dengan software tunggal Dorna. Untuk sistem pengeremannya adalah Brembo, sementara suspensinya Ohlins, dan knalpot dari Akrapovic. Bahan bakarnya sendiri menggunakan Shell Racing V-Power.
Ducati Desmosedici GP22, baik versi asli maupun hybrid belum menunjukkan keunggulannya. Justru Desmosedici GP21 yang berhasil membawa Enea Bastianini finis posisi pertama di Sirkuit Lusail. Akankah keadaannya berbalik di seri kedua di Sirkuit Mandalika?