Alex Albon juga menyoroti kesamaan antara dirinya dan Carlos Sainz. Pembalap berusia 28 tahun itu melihat dirinya dan Sainz punya pendekatan yang serupa dalam balapan. Albon menyebut dirinya dan Sainz sebagai pembalap pemikir.
Pendekatan tersebut dipandang dapat membawa dampak positif bagi Williams. Apalagi, Williams saat ini sedang mengembangkan mobil demi meningkatkan performa saat beradu cepat di lintasan. Pengalaman Sainz selama memperkuat Ferrari juga menjadi faktor penting untuk mendukung usaha Williams memperbaiki hasil di kejuaraan.
“Kami belum mengemudi sebanyak itu. Kami melakukan sedikit pengujian singkat di Barcelona. Namun, pekerjaan yang kami lakukan di simulator semuanya berjalan ke arah yang sama,” papar Albon.
“Sainz jelas membawa banyak informasi dari Ferrari, cara kerja yang berbeda serta langkah yang berbeda untuk mengoptimalkan paket mobil mereka. Ini jelas berbeda dengan Williams. Namun, ini sangat menarik tidak hanya untuk tim, tetapi juga untuk diriku,” imbuhnya.
Performa Williams di Formula 1 2024 tak menunjukkan hasil menggairahkan. Tim yang dipimpin James Vowles itu menduduki posisi kesembilan di klasemen konstruktor setelah mengemas 17 poin. Hasil tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada 2023. Saat itu, Williams mampu bercokol di peringkat ketujuh lewat raihan 28 poin.
Williams tentu tak ingin mengulangi capaian kurang mengesankan seperti musim lalu. Duet Albon dan Sainz diharapkan dapat memberi angin segar bagi tim agar lebih produktif mendulang poin. Bisakah hal tersebut terealisasi? Patut untuk dinantikan bersama.