Pacuan Kuda Tertua Indonesia di Sumbar Potensi Dunia Olahraga-Wisata
Masyarakat Sumatera Barat menyukai pacuan kuda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dalam sejarah, pacuan kuda memiliki tradisi kental di masyarakat Indonesia. Bahkan, di beberapa daerah seperti, Sumatera Barat, Aceh, hingga Nusa Tenggara Barat, olahraga tersebut sudah menjadi ritual wajib yang dihelat setiap tahun.
Uniknya, pacuan kuda di wilayah tersebut sudah seperti budaya, sebut saja di Bima, NTB, kompetisi pacuan kuda tradisional bernama Pacoa Jara yang sudah digelar sejak 1927. Sedangkan di Takengon, Aceh, pacuan kuda gayo sudah dihelat sejak era kolonial Belanda, dan sudah bisa jadi wisata pilihan.
Tak terkecuali di wilayah Sumatera Barat, pacuan kuda tradisional sudah rutin digelar sejak Bangsa Indonesia belum merdeka. Masyarakat di sana sangat menggemarinya. Bahkan, di sana, pacuan kuda tak hanya jadi olahraga rakyat dan festival, salah satu liga pacuan kuda tradisional tertua itu bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Kuda Knabstrupper, Punya Corak Hitam di Tubuhnya!
1. Ketum KONI puji kuda lokal
Euforia yang besar membuat Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman dan Ketua Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Triwatty sengaja mendatangi Pacuan Kuda Tradisional dan Open Race di Payakumbuh, Sumatra Barat, yang dilaksanakan pada 17 Februari 2020.
Mereka terkesan dengan budaya pacuan kuda yang bisa jadi detak jantung ekonomi sebagian masyarakat Payakumbua. Bahkan, Marciano memuji industri kuda pacu di Sumatera Barat. Selain kompetisi yang rutin digelar, peternak pun bisa dibilang mampu menghasilkan kuda-kuda pacuan yang mumpuni.
“Saya bangga melihat kuda-kuda pacuan di sini, sebagai hasil ternak kuda lokal,” kata Marciano, yang ditemani Wali Kota Bukit Tinggi Ramlan Nurpratias, yang juga menjabat sebagai ketua Pengprov Pordasi Sumatera Barat itu.
Baca Juga: Kuda-kuda Ini Dibikin Capek Dulu Sebelum Patroli di Bali, Kok Bisa