TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

40 Cabor Resmi di SEA Games 2021, Ada Pencak Silat

Indonesia sempat mempertanyakan cabor yang dipertandingkan

Ketua Komite Olimpiade Filipina Bambol Tolentino (kanan) menyerahkan bendera SEA Games kepada seorang pejabat Vietnam saat penutupan SEA Games di stadion atletik Clark, Utara Manila 11 Desember 2019. (ANTARA/AFP/TED ALJIBE)

Jakarta, IDN Times - SEA Games 2021, Hanoi, pasti digelar. Sebanyak 40 cabang olahraga pun secara resmi telah dipilih untuk dipertandingkan.

Dari 40 cabor tersebut, ada 526 nomor pertandingan. Salah satu cabor yang dipertandingkan, merupakan olahraga asli Indonesia, Pencak Silat.

"Selanjutnya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) segera berdikusi lagi dengan Komisi Atlet untuk membahas kesiapan cabor dan jumlah atlet yang akan turun," kata Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Pengumuman! SEA Games Hanoi 2021 Bakal Digelar Mei 2022

1. Indonesia aktif saat bicarakan pemilihan cabor

Soal pemilihan cabor, Ferry mengakui KOI sangat vokal. Mulai dari alasan pemilihan serta rujukan pengakuan cabor yang terafiliasi dengan federasi internasional.

"Ada sejumlah cabor yang kami pertanyakan karena KOI tetap harus mengutamakan kepentingan Indonesia. Namun, Piagam SEAGF memang sudah menjelaskan, cabor wajib di SEA Games hanya akuatik dan atletik. Makanya, dari dulu KOI selalu menekankan SEA Games ini sekadar menjadi sasaran antara saja," kata Ferry.

Dalam Piagam SEAGF ada aturan mengenai program cabor untuk SEA Games, yakni minimum harus mempertandingkan 22 cabor dari tiga kategori. Pertama, cabor wajib yakni atletik dan renang. Kedua, minimal ada 14 cabor yang dipertandingkan di Olimpiade dan di Asian Games. Lalu, setidaknya delapan cabor lain yang mengandung unsur pelestarian olahraga lokal Asia Tenggara.

2. Protokol yang ketat

Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam berkomitmen untuk melakukan tes harian berkala, dengan metode saliva dan PCR, sebagai protokol wajib. Setiap kontingen juga harus menyiapkan dokumen medis dan bukti vaksinasi untuk seluruh atlet, pelatih, dan ofisial terkait.

"Tes selama waktu pertandingan di SEA Games ditanggung panitia penyelenggara. Tapi, tes sebelum keberangkatan menjadi tanggungan NOC setiap negara. Sementara perawatan yang berhubungan dengan cedera lama, ditanggung oleh asuransi oleh masing-masing NOC," kata Ferry.

KOI juga mengaku siap untuk menjadi tuan rumah pengganti setelah Brunei mundur dari penyelenggaraan SEA Games 2027. Namun belum ada keputusan pasti mengenai hal ini.

Baca Juga: Menpora: Target Olahraga Indonesia bukan SEA Games dan Asian Games

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya