TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Minions Kalah di Kejuaraan Dunia, Ahsan: Bikin Saya Gak Bisa Tidur

Wah kenapa gak bisa tidur, Babah Ahsan?

Instagram.com/@king.chayra

Jakarta, IDN Times - Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, bercerita dirinya sempat sulit tidur ketika mengikuti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 yang diadakan di Besel, Swiss, beberapa waktu lalu.

Terlebih, ketika pasangan ganda putra terbaik dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, atau yang akrab disapa "The Minions" gugur di putaran pertama.

Menduduki peringkat kedua sebagai pasangan ganda putra terbaik dunia bersama Hendra Setiawan, menjadi beban tersendiri bagi Ahsan untuk menampilkan yang terbaik.

Baca Juga: Kevin/Marcus Angkat Koper dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019

1. Minions kalah, Ahsan tak bisa tidur

IDN Times/PBSI

Kekalahan "The Minions" di babak 32 besar membuat Ahsan sempat sulit tidur. Kekalahan pasangan terbaik dunia ini membuat kekuatan ganda putra Indonesia pun semakin berkurang.

Hendra/Ahsan yang menempati peringkat dua dunia, tepat di bawah The Minions, merasa memiliki tanggung jawab lebih untuk membawa Merah-Putih tetap dapat berkibar di tiang tertinggi di kejuaraan bergengsi ini.

"Saya tidak bisa tidur, waktu Kevin/Marcus kalah, pisaunya Indonesia sudah mulai tumpul," kata Ahsan dalam acara penyerahan bonus kejuaraan dunia dari Djarum Foundation pada Rabu (4/9) seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

"Sebenarnya gak mau terlalu saya pikirkan, tapi setiap mau tidur kepikiran lawan terus. Kepikiran juga mau juara, mungkin kami ada kans," lanjut dia.

2. Pelatih ganda putra juga dapat firasat

IDN Times/Margith Juita Damanik

Coach Naga Api, begitu julukan yang diberikan pecinta bulu tangkis Indonesia kepada pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, juga sempat mengalami musibah ketika berada di Swiss.

Herry kehilangan paspor dan dompetnya. Ia meminta manajer tim Indonesia, Susy Susanti untuk menghubungi Kedutaan Besar Indonesia agar membantu permasalahan paspornya agar tetap bisa kembali tepat waktu ke Tanah Air bersama tim.

Hal ini dinilai Herry sebagai pertanda terbukanya rezeki untuk tim Indonesia.

"Ternyata ketinggalannya di supermarket, waktu kembali lagi, saat itu hari perempat final, ketemu semua lengkap. Dompetnya masih ada dan isinya pun utuh. Saat itu saya merasa rezekinya mulai dibuka. Rasanya final itu adalah kemenangan kedua, yang pertama ya ini, waktu paspor dan dompet saya ditemukan," kata Herry.

Baca Juga: Jadi Juara Dunia, 8 Potret Hangat Hendra Setiawan Bersama Keluarga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya