TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ulasan Sirkuit Pau-Ville, Sirkuitnya Legenda Formula 1

Berlokasi di Pau, Aquitaine, Prancis

Sirkuit Pau-Ville (commons.wikimedia.org/Willag)

Di dunia motorsport, Prancis lama dikenal sebagai negara pencetak pembalap bertalenta. Terdapat banyak sekali pembalap di berbagai kejuaraan internasional yang berkebangsaan Prancis. Salah satunya yang terpopuler tentu Alain Prost.

Sebelum berangkat ke jenjang internasional, sudah sewajarnya pembalap melatih keahlian terlebih dahulu di lintasan lokal. Pembalap Prancis juga demikian. Mereka bisa mengasah keahlian di 17 sirkuit yang tersebar di seluruh penjuru Prancis, misalnya Sirkuit Pau-Ville yang juga dikenal sebagai Sirkuit Pau.

1. Sirkuit Pau-Ville mulai menggelar balapan pada 1933

Sirkuit Pau-Ville (commons.wikimedia.org/Willag)

Sirkuit Pau-Ville adalah sirkuit jalanan di Pau, Aquitaine, Prancis, yang tata letaknya menyusuri jalanan Pyrenees. Sirkuit yang memiliki 15 tikungan ini dibuka pada 1933 silam dan dianggap sebagai penghasil balapan jalanan terbaik. Bahkan, sirkuit ini dikenal menyajikan tantangan yang lebih besar daripada Sirkuit Monako.

Sirkuit Pau-Ville dimiliki dan dikelola Pemerintah Kota Pau. Homologasi sirkuit bertata letak searah jarum jam ini adalah FIA Kelas 3. Sirkuit yang lintasannya maksimal selebar sembilan meter ini memiliki kapasitas 2.860 orang.

Pada 1901, lintasan jalanan di Pau dimanfaatkan klub mobil setempat sebagai sirkuit untuk GP Pau atau GP Prancis. Balapan yang sepenuhnya lokal ini dimenangkan Maurice Farman yang mengendarai Panhard 24CV. Balapan ini dapat dipastikan sebagai Grand Prix pertama sepanjang sejarah.

GP Pau lagi-lagi diselenggarakan pada 1930. Balapan ini dimenangkan Philippe Etancelin setelah hampir 3 jam mengemudikan Bugatti T35C. GP Pau 1930 digelar di lintasan sepanjang nyaris 14,5 kilometer yang mendekati kota.

Pada 1933, Sekretaris Umum di Klub Mobil Basco Béarnais, Georges Charaudeau, merancang tata letak awal Sirkuit Pau-Ville. Lokasinya berada di jantung kota dan didesain berdasarkan kompetisi lainnya saat itu, misalnya GP Monako. Dengan demikian, GP Pau 1933 dilaksanakan di sirkuit rancangan Charaudeau ini.

GP Pau 1933 digelar dalam keadaan hujan salju yang tidak biasa terjadi. Balapan ini dimenangkan pembalap Aljazair, Marcel Lehoux, yang terkejut atas kondisi cuaca saat itu. Rekannya sesama pembalap Afrika Utara, Guy Moll, finis kedua dalam balapan ini.

Baca Juga: Intip Sejarah Sirkuit Barber Motorsports Park, Punya Museum!

2. Sirkuit Pau-Ville memiliki beragam keunikan

Sirkuit Pau-Ville (commons.wikimedia.org/Willag)

Banyak pembalap berbakat yang sukses meraup kemenangan di Sirkuit Pau-Ville. Sebut saja Jean Alesi, Juan-Pablo Montoya, dan Lewis Hamilton. Sirkuit Pau-Ville sendiri merupakan satu-satunya sirkuit jalanan Prancis yang menjadi tuan rumah balap kendaraan bermotor modern.

Panjang Sirkuit Pau-Ville hanya 2,76 kilometer saja. Dengan demikian, sirkuit yang muncul dalam beragam komik atau sastra dan game populer ini adalah salah satu lintasan terpendek pada kalender balap internasional. Selain Sirkuit Pau-Ville, ada Sirkuit Norisring sepanjang 2,3 kilometer di Jerman dan Sirkuit Trois-Rivières sepanjang 2,43 kilometer di Kanada yang juga termasuk sirukuit pendek.

Verified Writer

Written by IRIZU

Selamat datang di Written by IRIZU, sebuah bisnis individual yang bercerita tentang apa pun dari sudut pandang data yang dikoleksi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya