Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi balapan MotoGP (motogp.com)

MotoGP dan balapan motor lainnya tergolong olahraga ekstrem yang cukup berbahaya. Meski ada sederet aturan keselamatan dan keamanan, masing-masing pembalap tentu tetap berisiko mengalami cedera, baik ringan maupun parah.

Bayangkan saja, seorang pengendara MotoGP bisa memacu motornya dengan kecepatan mencapai 360 km/jam. Jika terjadi kecelakaan, maka akibatnya pun bisa fatal.

Lantas, apa saja cedera yang kerap dialami oleh pembalap MotoGP?

1. Cedera patah tulang jadi hal biasa

Remy Gardner (motogp.com)

Remy Gardner, misalnya, sudah pernah menderita cedera dengan jumlah yang tak sedikit. Patah tulang atau retak tulang sudah ia alami sebanyak puluhan kali.

"Patah tulang, hmm, atau retak tulang, mungkin lebih dari 35—40 (kali)," kata pembalap Tech3 KTM itu dikutip The Race.

Gardner sudah pernah merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya. Apa saja?

2. Bagian jari dan kuku pun tak luput dari cedera

Remy Gardner (motogp.com)

Gardner mengaku pernah cedera pada bagian jari tangan dan kaki, bahkan beberapa kali kehilangan kuku. Operasi sudah ia lakukan berkali-kali.

"Ibu jari kiriku juga pernah dioperasi dengan menggunakan pelat, dengan enam sekrup. Pada Januari 2022 lalu aku melakukan operasi pergelangan tangan dengan dua sekrup," kata Gardner.

Tak hanya jari tangan, bagian tulang pada telapak kaki pun tak luput dari luka. Ia mengaku semua bagian kakinya pernah cedera.

"Hampir semua jariku. Aku pernah cedera tendon di ibu jariku, dan tanganku juga. Aku pernah patah metakarpal (tulang telapak tangan), metatarsal (tulang pada telapak kaki), juga jari kaki. Pada dasarnya semua bagian kakiku," ungkapnya.

3. Kaki jadi bagian tubuh yang sering terluka

Remy Gardner (motogp.com)

Kecelakaan saat balapan pun sering mencederai bagian kaki. Bahkan, bukan tak mungkin pada proses penyembuhannya terjadi infeksi.

"Operasi yang telah aku jalani, aku lakukan pada pergelangan kaki, fibula (tulang pada betis), yang keduanya merupakan operasi untuk mengeluarkan pelat karena terinfeksi. Itu merupakan bencana," kata Gardner dilansir The Race.

Paling parah adalah cedera patah kaki. Remy Gardner pernah mengalami patah tulang pada kedua kakinya.

"Aku pernah patah kaki, dua-duanya. Satu merupakan patah tulang terbuka, sehingga tibia (tulang kering) mencuat dari kulit. Aku juga pernah patah tulang tibia bagian kanan, dan fibulanya pun patah, jadi itu operasi besar. Cedera itu yang terburuk dalam hidupku. Aku tak tahu apakah aku bisa benar-benar pulih," katanya lagi.

4. Patah pada bagian tangan pun sudah biasa

Remy Gardner (motogp.com)

Bagi Remy Gardner, bagian tangan pun tak luput dari cedera parah. Juara dunia Moto2 musim 2021 itu pernah merasakan tulang tangannya patah menjadi dua.

"Tangan kananku sebenarnya sudah pernah patah ketika aku balapan di (kejuaraan) CEV. Tangan kananku patah, pada dasarnya itu patah menjadi dua. Akan tetapi bagian itu berhasil diluruskan kembali dan aku tak perlu melakukan operasi," kata Gardner dikutip The Race.

5. Tulang rusuk dan selangka pun bukan bagian yang kebal cedera

Remy Gardner (motogp.com)

Tak hanya tangan dan kaki, Gardner pun pernah cedera pada tulang selangka bagian kanan. Pada bagian atas lain tubuhnya, Gardner beberapa kali cedera pada rusuknya.

"Bagian tulang rusuk, mungkin aku pernah (cedera) enam atau tujuh tulang rusuk selama hidupku," kata pembalap berusia 24 tahun itu dilansir The Race.

Remy Gardner tahu apa risikonya balapan. Rasa sakit akibat cedera akan jadi hal yang sering ia rasakan.

"Hanya ada cedera, cedera yang tanpa akhir," ungkap anak dari Wayne Gardner tersebut.

Setiap profesi punya risikonya sendiri. Bagi pembalap MotoGP, cedera bisa jadi sepadan dengan sensasi kemenangan yang mereka idamkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team