Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone (motogp.com)
Saling saing sesama rekan setim di Ducati bukan hal baru. Dovizioso pernah konflik dengan Iannone dan Petrucci. Paling populer tentu saja kisah "Argentina Clash". Konflik ini melibatkan Dovizioso dan Iannone pada musim 2016 di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.
Kala itu, dua pembalap asal Italia tersebut sedang berada di posisi ke-2 dan ke-3 pada lap terakhir. Podium ganda bagi Ducati ada di depan mata. Sayangnya, Iannone terlalu berambisi untuk melewati Dovizioso.
Iannone yang kehilangan kendali bagian depan motornya terjatuh sehingga mengenai Dovizioso yang juga ikut terjatuh. Akibatnya, Dovizioso harus menuntun motornya hingga garis finis. Dovizioso pun tertatih meraih posisi ke-13 atau buncit. Ducati kehilangan banyak poin.
“Kehilangan poin seperti ini tak bisa diterima. Tak bisa diterima,” kata Dovizioso kala itu seperti dilansir Motorsport.
Dalam kesempatan terpisah, Iannone pun mengakui bahwa mereka tak bersahabat baik. Walau tentu saja mereka saling menghormati.
“Bagiku, tak ada persahabatan yang baik (antara kami), tetapi ada rasa hormat. Aku menghormatinya, sebagai pribadi dan pembalap, meski di trek secara alami kita adalah rival,” kata Iannone dikutip Motorsport. Musim berikutnya, Iannone tersingkir dari Ducati.
Ducati yang memburu gelar juara dunia tentu butuh pembalap hebat sekaliber Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini. Namun, dengan riwayat persaingan antara sesama pembalap Italia dalam tim Ducati, apakah mereka bisa kompak dan sukses? Kita lihat saja pada gelaran MotoGP 2023 mendatang.