PlanetF1.com mengungkapkan, Ferrari tidak akan memublikasikan secara terbuka gaji yang diperoleh Lewis Hamilton. Akan tetapi, beredar warta bahwa Ferrari mengikat Hamilton dalam kesepakatan bernilai total 400 juta euro atau sekitar Rp6,8 triliun. Kesepakatan ini dilatarbelakangi keterlibatan ketua Ferrari, John Elkann, yang memimpin upaya mengontrak pembalap megabintang itu.
Bahkan, John Elkann dikabarkan bersedia memberikan cek kosong demi menaklukkan hati Lewis Hamilton. Pendekatan pertama Ferrari kepada Hamilton yang ditawarkan pada awal 2023 memiliki nilai 46 juta euro per tahun, tidak kurang dari Rp785 miliar. Namun, angka ini dirasa tidak cukup karena pembalap kenamaan Mercedes itu menginginkan jaminan untuk yayasan miliknya, Mission 44.
Gagal dalam pendekatan pertama, Ferrari melakoni pendekatan kedua dengan menyiapkan kesepakatan senilai 80 juta euro per musim yang setara kurang lebih Rp1,3 triliun. Pendekatan yang satu ini akhirnya diterima Lewis Hamilton dan 20 juta euro atau kira-kira Rp341,4 miliar di antaranya merupakan hak Mission 44. Selain itu, kesepakatan ini juga mencakup perjanjian dana investasi bersama.
Perusahaan induk Ferrari, Exor, mendalangi perjanjian dana investasi bersama antara Lewis Hamilton dan Ferrari. Perjanjian ini bernilai sekitar 250 juta euro atau kira-kira Rp4,2 triliun untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek amal Hamilton. Untuk memenuhi kebutuhan perjanjian ini, sang pembalap dengan gelar juara dunia tujuh kali itu mengemban peran sebagai duta besar.
Di sisi lain, Sports Illustrated mengutarakan klaim yang berbeda dengan PlanetF1.com. Laporan tentang gaji Lewis Hamilton di Ferrari memang beragam, tetapi media itu meyakini kontrak ini bernilai 100 juta dolar atau sekitar Rp1,6 triliun. Kisaran yang dikantongi salah satu pembalap Formula 1 tersukses itu mencakup gaji pokok, endorsement, hak citra, dan bonus.
Lewis Hamilton memang sering berbicara tentang mimpi untuk membalap bagi Ferrari, tim paling terkenal di Formula 1, pada suatu hari nanti. Dengan demikian, Ferrari merupakan tantangan baru baginya. Selain itu, tim ini hampir dipastikan menjadi tempat terakhir dalam karier membalap Hamilton.
“Aku telah menjalani 11 tahun yang luar biasa bersama tim ini (Mercedes) dan aku sangat bangga dengan apa yang telah kami raih bersama. Mercedes telah menjadi bagian dari hidupku semenjak aku masih berusia 13 tahun. Ini adalah tempat aku tumbuh dewasa, jadi membuat keputusan untuk pergi (ke Ferrari) adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah aku ambil,” ungkap Lewis Hamilton sebagaimana dilansir PlanetF1.com.