Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pembalap F1 yang Langsung Juara Dunia setelah Pindah ke Ferrari

ilustrasi Sirkuit Monza (pexels.com/Maksym Harbar)

Lewis Hamilton yang sudah menjadi bagian dari Mercedes sejak 2013 akhirnya memutuskan untuk membela Ferrari pada 2025. Ini jelas menjadi salah satu hal yang paling ditunggu pecinta Formula 1 musim ini. Kombinasi Hamilton yang sudah memiliki tujuh gelar juara dunia dengan tim tersukses dalam sejarah Formula 1 tentu menarik untuk disaksikan. 

Hamilton yang sudah tak lagi muda masih berambisi untuk meraih gelar juara dunia kedelapan. Dengan performa Ferrari saat ini, hal itu bukan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Jika mampu melakukannya Hamilton akan masuk dalam buku sejarah Ferrari.

Jika menilik sejarah, baru ada tiga pembalap yang menjadi juara dunia pada musim pertamanya bersama Ferrari. Mereka datang pada saat yang tepat ketika Ferrari tengah memiliki mobil terbaik di lintasan. Siapa saja tiga pembalap tersebut? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Juan Manuel Fangio menjadi juara dunia pada 1956

Juan Manuel Fangio sudah memiliki tiga gelar juara dunia ketika bergabung dengan Ferrari pada 1956. Ia bahkan merupakan juara bertahan dalam 2 musim sebelumnya. Tak heran jika pembalap asal Argentina itu menjadi kandidat terkuat untuk kembali menyegel gelar juara dunia. 

Kehebatan Fangio ditambah mobil Ferrari D50 yang dominan menjadi resep terbaik untuk meraih gelar juara dunia. Debut Fangio berlangsung mulus dengan memenangi seri pembuka di GP Argentina. Fangio kemudian menambah 2 kemenangan lagi di GP Inggris dan GP Jerman.

Gelar juara dunia Fangio ditentukan pada seri terakhir di GP Italia. Saat itu, Fangio sebenarnya sudah keluar dari balapan karena mobilnya mengalami kerusakan. Ia harus berterima kasih kepada rekan setimnya, Peter Collins, yang memberikan mobilnya untuk dikendarai Fangio.

Dengan mobil milik Collins, Fangio sukses mengakhiri balapan di posisi kedua untuk menyegel gelar juara dunia. Momen itu menunjukkan betapa sportifnya Collins. Pembalap asal Inggris itu sebenarnya bisa saja meraih gelar juara dunia musim itu karena tengah memimpin balapan di Sirkuit Monza. Kemenangan akan membuat jumlah poinnya menyalip Fangio.

Musim 1956 merupakan musim pertama sekaligus terakhir bagi Fangio bersama Ferrari. Ia kemudian pindah ke Maserati untuk menyegel gelar juara dunia kelimanya. Fangio akhirnya pensiun dari Formula 1 setelah musim 1958.

2. Kepindahan Jody Scheckter ke Ferrari mengantarnya ke takhta juara dunia pada 1979

Keputusan Jody Scheckter untuk pindah dari Wolf ke Ferrari pada 1979 membuahkan gelar juara dunia. Hingga saat ini, Scheckter yang berasal dari Afrika Selatan merupakan satu-satunya juara dunia asal Afrika. Itu juga menjadi satu-satunya gelar juara dunia yang diraih Scheckter selama mengaspal di Formula 1.

Pada awal musim, posisi puncak klasemen bergantian diduduki oleh Jacques Laffite yang membela Ligier dan rekan setim Scheckter di Ferrari, Gilles Villeneuve. Scheckter baru bisa mengambil alih pimpinan klasemen usai memenangi seri ketujuh di GP Monako. Sejak saat itu, posisinya tak pernah goyah hingga akhir musim.

Scheckter gagal mengulangi prestasi tersebut pada musim berikutnya. Buruknya performa Ferrari membuatnya hanya mampu meraup dua poin. Ia lantas memutuskan pensiun setelahnya.

3. Kimi Raikkonen langsung menyabet gelar juara dunia usai pindah ke Ferrari pada 2007

Kimi Raikkonen merupakan pembalap muda berbakat pada awal 2000-an. Ia bahkan sempat menjadi pesaing Michael Schumacher dan Fernando Alonso dalam perebutan gelar juara dunia. Sayang, masalah reliabilitas mobil McLaren membuat Raikkonen gagal menjadi juara dunia.

Pada 2007, Ferrari yang ditinggal pensiun Michael Schumacher menunjuk Raikkonen sebagai suksesor. Debut Raikkonen berlangsung manis dengan kemenangan pada balapan pembuka di GP Australia. Namun, asa Raikkonen untuk menjadi juara dunia mendapat tantangan sengit dari duo McLaren, Fernando Alonso dan Lewis Hamilton.

Raikkonen harus menunggu hingga seri pamungkas di GP Brasil untuk menyegel gelar juara dunia. Raihan kemenangan di Sirkuit Interlagos membuatnya keluar sebagai juara dunia. Padahal, Raikkonen saat itu tak diunggulkan karena tertinggal 7 poin dari Hamilton dan 3 poin dari Alonso. Itu merupakan satu-satunya gelar juara dunia yang dimiliki Raikkonen sepanjang kariernya di Formula 1.

Ketiga pembalap di atas langsung menjadi juara dunia pada musim pertamanya bersama Ferrari. Lantas, mampukah Lewis Hamilton menjadi pembalap keempat yang mampu melakukan hal tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us