Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/Lisa A)

China Masters 2025 resmi dibuka pada Selasa (16/9/2025). Turnamen BWF World Tour Super 750 ini akan digelar dalam satu pekan ke depan hingga Minggu (21/9/2025) di Shenzhen Arena, China.

Dalam sejarahnya, Indonesia cukup sulit meraih gelar juara di turnamen ini. Baru empat pebulu tangkis Indonesia yang merasakan podium tertinggi turnamen ini sejak pertama kali digelar 20 tahun yang lalu. Dalam lima edisi terakhir, capaian Indonesia juga masih inkonsisten. Berikut capaian Indonesia dalam lima edisi terakhir China Masters per 2024.

1. Tanpa gelar juara di China Masters 2017

Indonesia tanpa gelar juara di China Masters 2017. Pada edisi ini, tidak satu pun pebulu tangkis Indonesia melangkahkan kakinya ke partai final. Laju terjauh pebulu tangkis Indonesia pada edisi ini hanya mencapai semifinal. Adapun pebulu tangkis tersebut adalah Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia dari sektor ganda campuran, Berry Angriawan/Hardianto dari sektor ganda putra, serta Hendra Setiawan dari sektor ganda putra yang berpasangan dengan Tan Boon Heong asal Malaysia.

2. Meraih satu gelar juara di China Masters 2018

Satu gelar juara diraih Indonesia di China Masters 2018 yang saat itu bernama Fuzhou China Open 2018. Pada edisi tersebut, gelar juara hadir dari sektor ganda putra lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang memang difavoritkan untuk menjadi juara. Pada partai final, mereka membungkam ganda putra tuan rumah, He Ji Ting/Tan Qiang. Mereka menang dalam duel 3 game yang cukup sengit selama 58 menit dengan skor 25-27, 21-17, dan 21-15.

3. Kembali membawa pulang satu gelar juara di China Masters 2019

Indonesia kembali membawa pulang satu gelar juara di China Masters 2019 atau Fuzhou China Open 2019. Pada edisi ini, gelar juara kembali datang dari sektor ganda putra lewat nama yang sama, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus/Kevin mencetak back-to-back setelah memenangkan laga final kontra ganda putra Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Mereka menang 2 game langsung dengan skor 21-17 dan 21-9 hanya dalam waktu 33 menit.

4. Nirgelar di China Masters 2023

Hasil buruk Indonesia di China Masters 2017 terulang di China Masters 2023. Indonesia nirgelar pada edisi ini tanpa meloloskan wakilnya ke partai final. Bahkan, kondisinya lebih buruk karena tidak ada wakil Indonesia yang mampu menembus semifinal. Ini membuat edisi 2023 sebagai edisi terburuk Indonesia di China Masters dalam lima edisi terakhir. Wakil Indonesia dengan pencapaian terbaik pada edisi ini adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang sama-sama berasal dari sektor ganda putra. Keduanya kompak gugur pada perempat final dengan dikalahkan ganda putra India dan China dua game langsung.

5. Gagal meraih gelar juara di China Masters 2024

Indonesia lagi-lagi pulang dengan tangan kosong di China Masters 2024. Pada edisi ini, Indonesia kembali gagal meraih gelar juara. Namun, hasinya tidak seburuk edisi sebelumnya. Pada edisi ini, setidaknya Indonesia berhasil meloloskan wakilnya hingga final. Wakil tersebut adalah Jonatan Christie dari sektor tunggal putra dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dari sektor ganda putra. Keduanya sama-sama kalah dua game langsung pada laga final. Jonatan kalah dari Anders Antonsen asal Denmark, sedangkan Sabar/Reza kalah dari Jin Yong/Seo Seung Jae asal Korea Selatan.

Di China Masters 2025, Indonesia akan mengandalkan beberapa nama yang memang berstatus unggulan, seperti Jonatan Christie, Putri Kusuma Wardani, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Meski begitu, peluang wakil Indonesia lainnya juga masih terbuka lebar mengingat ada beberapa pasangan baru yang juga diturunkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy