Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Ruben Amorim mencatat start terburuk pelatih dalam 90 tahun terakhir di Manchester United.
  • Cristiano Ronaldo menegaskan bahwa krisis di MU bukan hanya karena pelatih, tetapi masalah yang lebih besar.
  • Amorim mengaku tidak kaget dengan kesulitan yang dialaminya di MU dan menyadari risiko serta tekanan menjadi pelatih klub besar.

Jakarta, IDN Times - Cristiano Ronaldo membela rekannya Ruben Amorim, yang tengah menjalani masa sulit sejak datang jadi pelatih Manchester United. Dia menilai, wajar jika partner-nya di Timnas Portugal itu masih kesulitan mengangkat performa MU.

Amorim sendiri sudah mmembuat rekor minor di MU. Dia jadi pelatih dengan start terburuk sejak datang ke Old Trafford dalam 90 tahun terakhir. Dalam 10 laga yang sudah dijalani, dia hanya bisa mempersembahkan empat kemenangan saja di semua ajang, sisanya sekali imbang dan lima kalah.

“Amorim melakukan hal fasntastis bersama Sporting CP. Namun, Premier League berbeda karena jadi yang tersulit di dunia. Tak ada pertandingan yang berjalan mudah. Saya paham itu sulit karena MU tengah menghadapi badai, tetapi badai itu bakal berlalu dan matahari akan terbit,” kata Ronaldo dalam ajang Globe Soccer Awards di Dubai, dikutip Fotmob.

1. Ronaldo sebut masalah MU bukan di pelatih

Ronaldo kembali mengingatkan, krisis yang terjadi di skuad MU bukan karena soal pelatih. Walau dia sempat bersitegang dengan Erick ten Hag, dia menyebut ada hal lain yang membuat eks klubnya itu terus terpuruk.

“Ini seperti akuarium dan kamu memiliki ikan di dalamnya. Andai ikan di dalam akuarium sakit, lalu Anda keluarkan dan menyembuhkannya untuk memperbaiki masalahnya, lalu Anda memasukkan lagi ke dalam akuarium, ikan tersebut akan sakit lagi,” ujar eks pemain Real Madrid tersebut.

“Masalah MU bukan pelatih, tapi juah lebih besar dari hal tersebut,” lanjut dia.

2. Amorim tak kaget menjalani masa sulit di MU

Menjalani masa sulitnya bersama MU, Amorim sempat mengaku tidak kaget dengan hal tersebut. Sebab, arsitek berpaspor Portugal itu telah memprediksi kalau musim perdananya di Old Trafford bakal diselimuti kesulitan.

"Ini bukan kejutan. Apalagi, saya baru datang di pertengahan musim," kata Amorim dilansir BBC Sport.

Dia pun tak menyesal pindah ke Old Trafford saat tim sedang terseok. Menurutnya, menjalani masa sulit merupakan tantangan dalam sepak bola.

"Tidak ada gunanya membicarakan atau memikirkan hal itu [soal pindah ke MU lebih cepat]. Saya di sini dan saya harus fokus pada pekerjaan, mengalami momen-momen sulit seperti ini adalah bagian dari sepak bola dan saya sudah tahu ini akan sulit,” kata Amorim dikutip laman resmi klub.

3. Tahu risiko pindah ke MU

Amorim tahu risiko yang dihadapinya saat memutuskan pindah ke MU. Menurutnya, menjadi pelatih dari klub besar, tentu diikuti juga tekanan yang besar.

"Manajer Manchester United tidak akan pernah, apa pun yang terjadi, merasa nyaman. Saya tahu pekerjaan yang saya jalani. Saya tahu jika kami tidak menang [terlepas dari terlibat atau tidak dalam pembelian pemain], saya tahu bahwa setiap manajer ikut serta bahayanya dan saya menyukainya, karena itu adalah tugas kami,” ujar pelatih asal Portugal itu.

“Anda dapat mengatakan bahwa saya telah berada di sini selama sebulan dan saya telah menjalani empat sesi latihan, tetapi kami tidak menang adalah kenyataan, dan saya cukup nyaman dengan itu,” sambungnya.

Editorial Team