Francesco Bagnaia saat menjalani pekan balap GP Italia 2023. (motogp.com)
Walau memberi nilai tinggi, Francesco Bagnaia lebih memilih main race ketimbang sprint race. Alasannya, pembalap bisa merencanakan strategi tertentu dalam balapan berdurasi panjang. Hal semacam itu tidak bisa dilakukan ketika sprint race yang berdurasi setengah dari total lap main race.
“Aku lebih memilih balapan panjang. Saat sprint race, Anda melaju dengan kecepatan penuh. Anda tidak perlu mengendalikan apa pun. Aku tak terlalu suka itu. Aku lebih suka main race di mana Anda harus mengatur jarak dan merencanakan strategi Anda,” kata Bagnaia.
Sprint race MotoGP memang berbeda dengan Formula 1, terutama dari segi jumlah. Pada musim ini, Formula 1 menggelar sprint race dalam enam seri balap, yaitu GP Baku, Austria, Belgia, Qatar, Amerika Serikat, dan Brasil. Sementara itu, MotoGP menggelar sprint race di seluruh pekan balap.
Kondisi tersebut tentu menjadi pro dan kontra untuk para tim serta pembalap MotoGP. Terlepas dari itu, para pembalap harus membiasakan diri dengan format baru yang akan bergulir hingga akhir musim nanti. Menarik untuk menyimak sejauh mana format tersebut akan berlangsung di MotoGP.