IDN Times/Margith Juita Damanik
Setiap organisasi tentu pernah mengalami pasang surut, pun terjadi pada PBSI. Di awal-awal berdiri, Indonesia masih belum dikenal dunia bulu tangkis level dunia. Tan Joe Hok, Lie Poo Djian, dan kawan-kawan berhasil menaikkan nama Indonesia di kancah internasional pada masanya.
Era kejayaan PBSI sepanjang sejarah adalah ketika memiliki The Magnificent Seven. Jawara bulu tangkis kelas dunia yang terdiri dari Rudy Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun, Lie Sumirat, Christina Hadinata, Johan Wahyudi, dan Ade handra.
Sejumlah piala berhasil bertahun-tahun dipertahankan di era ini. Kekuatan Indonesia seolah tancap gas penuh di seluruh sektornya, termasuk nomor putri. Setelah masa kejayaan The Magnificent Seven berlalu, kurva Indonesia berada di bawah.
“Ada beberapa aspek berpengaruh internal dan eksternal. Internal, secara organisasi kita tidak bisa segera bisa meregenerasi, sehingga langkah-langkah tiga aspek tadi tidak bisa berjalan sesuai harapan,” kata Budi menjelaskan pada IDN Times.
Catatan hitam nir gelar dirasakan Indonesia. Pada 1992, memasuki era Olimpiade, Indonesia mencoba bangkit berdiri dari tidur panjang. Jalan ini dimulai manis dengan keberhasilan tim merah putih mengawinkan gelar medali emas Olimpiade 1992 dari sektor tunggal putri, Susy Susanti dan tunggal putra, Alan Budikusuma.
Sayangnya, tahun kelam kembali terjadi. Di Olimpiade, bulu tangkis Indonesia sempat kembali redup, menurut Budi hingga 2012. Internal PBSI juga tak berjalan semanis harapan.
Berganti pengurus dengan suasana internal dan harapan baru, pada 2016 Indonesia kembali memasuki era emasnya. Medali emas Olimpiade dibawa pulang wakil ganda campuran legendaris Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Owi/Butet.
Di tahun itu, Trio harapan baru sektor tunggal putra Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Anthony Sinisuka Ginting, yang kemudian akrab dijuluki penggemar dengan trio JoSanTing, mulai memukau perhatian publik.
Menurut Budi, bintang-bintang bulu tangkis kelasa dunia milik PBSI saat ini adalah mereka yang dibentuk di masa-masa kelam PBSI berupaya bangkit kala itu. Termasuk pasangan The Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.