perbandingan poin sprint race Jorge Martin dan Francesco Bagnaia di MotoGP 2024 (mototiming.live | motorsport.com)
Sejak awal musim, Francesco Bagnaia telah menilai sprint race sebagai kelemahan utamanya dalam mempertahankan gelar juara MotoGP. Hal itu tecermin dari enam sprint race pertama musim ini. Bagnaia hanya memperoleh 14 poin, sedangkan Jorge Martin mengoleksi 56 poin. Pada periode itu, Bagnaia gagal finis secara beruntun di GP Spanyol, Prancis, dan Catalunya.
Kemudian, Bagnaia memperbaiki performa saat sprint race sehingga berbuah finis terdepan di GP Italia dan Belanda serta finis ketiga di GP Jerman. Bahkan, Bagnaia menutup paruh pertama MotoGP 2024 dengan keunggulan 10 poin setelah Martin terjatuh saat grand prix race GP Jerman ketika sedang memimpin balapan. Sayangnya, situasi tersebut gagal dimanfaatkan Bagnaia pada paruh kedua musim ini.
Bagnaia terjatuh saat sprint race GP Inggris meski keesokan harinya finis ketiga ketika grand prix race sehingga hanya membawa pulang 16 poin. Di sisi lain, Martin mampu mencetak 29 poin usai finis runner-up beruntun dalam sprint dan grand prix race. Hasil tersebut membuat Martin kembali ke puncak klasemen dengan keunggulan 3 poin atas Bagnaia.
Selepas itu, Martin tampil konsisten mendulang poin saat sprint race maupun grand prix race. Pembalap Pramac Racing itu hanya gagal dapat poin dalam sprint race GP Indonesia karena finis di posisi kesepuluh. Di lain pihak, Bagnaia justru kembali terjatuh di sprint race GP Malaysia saat sedang mengejar Martin. Insiden tersebut terbilang krusial karena jarak poin antara Bagnaia dan Martin semakin melebar meski Bagnaia mengemas kemenangan ketika grand prix race di Sirkuit Sepang.
Ketangguhan The Martinator selama sprint race MotoGP 2024 terwujud dalam perolehan poin untuk sesi balapan tersebut. Ia berhasil mengoleksi 164 poin sehingga mengantongi keunggulan 48 poin atas Bagnaia. Surplus 24 poin yang digenggam Bagnaia dalam perolehan poin grand prix race pun sirna karena keunggulan poin sprint race yang berada di tangan Martin.