Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/Kristin O Karlsen)

Intinya sih...

  • Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri meraih gelar juara dan runner-up di Korea Open 2025

  • Jonatan Christie juga memenangkan gelar juara di Hylo Open 2025, sementara Putri Kusuma Wardani dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani menjadi runner-up

  • Indonesia menjadi juara umum di Australian Open 2025 dengan meraih 2 gelar juara dan 4 runner-up dari berbagai sektor

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Turnamen BWF World Tour Super 500 menjadi salah satu level kompetisi yang cukup padat sepanjang musim 2025. Dari total sembilan turnamen yang digelar, persaingan berlangsung ketat dengan kehadiran pemain-pemain papan atas dunia di setiap edisinya.

Bagi Indonesia, capaian di level Super 500 sepanjang 2025 terbilang belum maksimal. Indonesia hanya mampu meraih 4 gelar juara yang berasal dari 3 turnamen berbeda. Meski jumlahnya terbatas, beberapa hasil tersebut tetap menjadi catatan terbaik Indonesia di level World Tour Super 500 musim ini. Berikut tiga hasil terbaik Indonesia di Turnamen BWF World Tour Super 500 2025.

1. Menyabet 1 gelar juara dan 1 runner-up di Korea Open 2025

Indonesia meraih gelar juara perdana di turnamen BWF World Tour Super 500 2025 di Korea Open 2025 yang bergulir pada akhir September di Suwon, Korea Selatan. Di turnamen bulu tangkis terbesar di Korea Selatan itu Indonesia menyabet 1 gelar juara dan 1 runner-up yang sama-sama diraih pemain putra. Gelar juara diraih Jonatan Christie dari sektor tunggal putra, sedangkan yang berakhir sebagai runner-up adalah Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dari sektor ganda putra.

Jonatan Christie menyabet gelar juara setelah memenangkan laga final kontra unggulan pertama asal Denmark, Anders Antonsen. Ia menang lewat drama pertempuran 3 game yang berlangsung selama 75 menit dengan skor 21-10, 15-21, dan 21-17. Di sisi lain, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri gagal merengkuh gelar juara usai tumbang di hadapan andalan tuan rumah yang juga unggulan pertama, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Duet anyar itu takluk 2 game langsung dengan skor 16-21 dan 21-23 dalam durasi 50 menit.

2. Membawa pulang 1 gelar juara dan 2 runner-up di Hylo Open 2025

Indonesia meraih hasil baik di Hylo Open 2025 yang dihelat pada akhir Oktober hingga awal November di Saarlandhalle, Jerman. Indonesia nyaris menjadi juara umum dengan membawa pulang 1 gelar juara dan 2 runner-up. Hasil itu hanya kalah dari Denmark yang mengamankan 2 gelar juara dan 1 runner-up. Indonesia meraih satu gelar juara lewat Jonatan Christie dari sektor tunggal putra. Sementara itu, dua runner-up berasal dari sektor tunggal putri lewat Putri Kusuma Wardani dan ganda putra lewat Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Jonatan Christie mempersembahkan gelar juara setelah memenangkan pertarungan final kontra tunggal putra Denmark, Magnus Johannesen. Dalam duel 2 game langsung berdurasi 45 menit, ia menang dengan skor 21-14 dan 21-14. Putri Kusuma Wardani harus puas menjadi runner-up selepas menelan kekalahan dari Mia Blichfeldt asal Denmark pada partai final dengan skor 11-21, 21-7, dan 12-21 dalam waktu 59 menit. Sementara itu, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani kalah pada partai final dari Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi Lin asal Taiwan. Mereka kalah 2 game langsung dengan skor tipis 19-21 dan 18-21 dalam waktu 41 menit.

3. Menjadi juara umum di Australian Open 2025 dengan meraih 2 gelar juara dan 4 runner-up

Australian Open 2025 menjadi turnamen BWF World Tour Super 500 dengan hasil terbaik bagi Indonesia pada 2025. Ini adalah satu-satunya turnamen level Super 500 dengan Indonesia menjadi juara umum. Indonesia memborong 2 gelar juara dan 4 runner-up yang berasal hampir dari seluruh sektor. Peraih gelar juara adalah Raymond Indra/Nikolaus Joaquin dari sektor ganda putra dan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum dari sektor ganda putri. Dua pasangan tersebut sama-sama membekuk wakil Indonesia lainnya pada partai final. Raymond/Nikolaus mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rachel/Febi menaklukkan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.

Sementara itu, dua runner-up diraih Putri Kusuma Wardani dari sektor tunggal putri dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dari sektor ganda campuran. Kedua pemain itu sama-sama kalah pada final dari unggulan pertama. Putri kalah dari An Se Young asal Korea Selatan, sedangkan Jafar/Felisha tumbang di hadapan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei asal Malaysia.

Indonesia masih kesusahan meraih gelar juara di level kompetisi ini. Dari sekian banyak kesempatan dari berbagai turnamen, hanya empat gelar juara yang diraih. Sayangnya, gelar juara tersebut juga sebagian berasal dari pemain yang sama. Hal ini menandakan kekuatan bulu tangkis Indonesia musim ini masih belum begitu kuat dan merata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team