Jakarta, IDN Times - Tim-tim kontestan kompetisi bola basket Indonesia (IBL) memang sangat tergantung kepada pemilik klub. Maklum, mayoritas tim mengandalkan dana dari sang pemilik.
Walhasil, saat wabah virus corona melanda, pemilik klub yang biasanya menghidupi klub lewat bisnis lain, harus mengalami kesulitan karena bisnisnya terdampak pandemik tersebut.
Salah satu tim yang menghadapi masalah tersebut adalah Louvre Surabaya. Louvre terpaksa menawarkan dua opsi kepada pemain.