Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Kata PPKGBK soal Tarif Rp1,9 Juta buat Kegiatan Komunitas di GBK

IDN Times / Tino Satrio
Antrean suporter Timnas Indonesia jelang duel melawan China di SUGBK, Kamis (5/6/2025) (IDN Times / Tino Satrio)
Intinya sih...
  • GBK adalah ruang publik terbuka bagi masyarakat dan mendukung kegiatan independen komunitas.
  • PPKGBK sudah berkomunikasi dengan komunitas terkait tarif dan akan memperkuat mekanisme layanan komunitas.
  • Komunitas Permainan Tradisional diminta membayar Rp1,9 juta untuk kegiatan di GBK yang seharusnya gratis.

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) angkat bicara terkait keluhan tarif kegiatan komunitas di area GBK, yang dialami Komunitas Permainan Tradisional.

Melalui pernyataan resminya, PPKGBK menyebut tarif hanya diperuntukkan bagi kegiatan komersial. Penataan di kawasan GBK dimaksudkan untuk menjaga keteraturan di ruang publik GBK.

"GBK menghargai kepercayaan dan dukungan masyarakat sebagai ruang publik inklusif. Kami berkomitmen mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas,” ujar Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi PPKGBK, Asep Triyadi.

1. GBK ruang publik yang terbuka untuk masyarakat

Potret nobar Australia vs Timnas Indonesia di SUGBK, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Tino).
Potret nobar Australia vs Timnas Indonesia di SUGBK, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Tino).

Asep menegaskan, GBK adalah ruang publik yang terbuka untuk masyarakat. Mereka juga mendukung kegiatan independen yang dilakukan berbagai macam komunitas di area GBK.

"Kami menyambut beragam kegiatan yang menjadikan GBK sebagai tempat berkumpul yang aman dan nyaman, selaras dengan semangat kebersamaan dan sportivitas,” kata Asep.

2. PPKGBK sudah berkomunikasi dengan komunitas terkait

Suasana SUGBK jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Arab pada Selasa (19/11/2024). (IDN Times/Tino)
Suasana SUGBK jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Arab pada Selasa (19/11/2024). (IDN Times/Tino)

Mengenai tarif yang ditetapkan bagi Komunitas Permainan Tradisional, Asep mengaku PPKGBK sudah berkomunikasi langsung dengan komunitas terkait. Tujuannya, untuk mendengarkan masukan mereka secara langsung.

"Ke depan PPK GBK akan memperkuat mekanisme layanan komunitas agar lebih mudah, transparan, dan partisipatif. Ruang publik yang sehat dibangun lewat kepercayaan, kolaborasi, dan dialog," ujar Asep.

3. Sempat ada tarif Rp1,9 juta yang diterapkan

Komunitas warga Korea Selatan di SUGBK, Jakarta (IDN Times/Tino Satrio)
Komunitas warga Korea Selatan di SUGBK, Jakarta (IDN Times/Tino Satrio)

Isu soal tarif di GBK ini mencuat setelah Komunitas Permainan Tradisional diminta membayar Rp1,9 juta untuk setiap kegiatan yang digelar di GBK. Sontak, keriuhan pun terjadi.

Pasalnya, kegiatan yang digagas komunitas tersebut bersifat gratis, dengan tujuan untuk melestarikan permainan tradisional di ruang publik, termasuk GBK. Sontak, PPKGBK tak luput dari perhatian publik karena hal ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us