Kudus, IDN Times - Pernah penasaran menu makanan atlet bulu tangkis seperti apa? Apakah sama dengan kebanyakan masyarakat lainnya?
dr. Ruth Ratna Widjaja MKes, dokter yang menangani gizi untuk atlet penerima beasiswa di PB Djarum, mengatakan bahwa tiap waktunya makanan untuk atlet di PB Djarum selalu berubah.
"Satu bulan kita patok pagi, siang, malam beda, satu bulan juga lain terus," kata Ruth di asrama PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis(21/11).
Wah enak banget, kayak apa menunya?
dr Ratna mencontohkan, untuk menu harian adalah ayam rica-rica untuk protein dan mi spageti untuk karbohidrat.
"Protein bisa ayam, daging, telur, ikan, udang, kepiting, kerang. Itu bahannya," sebut Dr Ratna.
Sementara kalau untuk sayuran, biasanya para atlet disiapkan makanan seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, sup kacang merah, dn tumis sayuran.
Selain karbohidrat dan protein, para atlet juga harus makan makanan yang mengandung buah, multivitamin, dan susu.
"Proteinnya juga harus ada yang hewani dan nabati," ujarnya.
Karena gizi tiap atlet berbeda dan makanannya sama, maka dr. Ratna dan timnya selalu berupaya mengukur dari latihan para atlet agar mereka tetap dapat berat badan yang ideal menurut Indeks Massa Tubuh (IMT).
"Kita bedanya diukur berapa kali dia latihan setiap harinya, itu diukur untuk dapat kalorinya. Kita mengacu pola gizi seimbang dari berat badan, tinggi badan, itu dipantau IMT sesuai umur anak, gak boleh kelebihan," jelas dr Ratna.
Yang menyenangkan, para atlet diperbolehkan meminta atau request makanan. dr. Ratna menyebut sup buntut menjadi favorit para atlet.
"Kayal sop buntut favorit sekali, kebetulan enak," katanya.
Para koki pun siaga jika ada para atlet yang meminta makan di malam hari.
"Ada koki khusus tidur di sini, nah kalau request jadi menunggu mereka, dessert pilih apa kayak di hotel misalnya makaroni schotel, lumpia udang," katanya.
dr. Ratna melarang para atlet PB Djarum untuk mengonsumsi makanan seperti gorengan dan makanan cepat saji. Untuk menyiasati hal tersebut, kadang para koki memasak makanan seperti ayam goreng tepung yang dibuat sendiri.
"Kita olah sendiri, gak pakai MSG, pakai ayam kampung, pakai minyak kelapa sawit," ujarnya.
dr. Ratna menambahkan, kadang para atlet suka bandel dengan memesan makanan via ojek online.