Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ganda campuran muda Indonesia. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (IDN Times/Margith Damanik)

Jakarta, IDN Times - Ganda campuran muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, mengaku punya penyesalan mendalam karena tak berhasil menembus final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 pekan lalu. Jafar/Felisha tumbang di semifinal usai kalah dari pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, dengan skor 21-15, 21-23, 11-21.

Pada game kedua, Jafar/Felisha sejatinya punya peluang memenangkan laga. Namun, eksekusi pukulan yang tak sempurna membuat keduanya terpaksa berpuas diri pulang dengan medali perunggu.

1. Penyesalan terdalam Jafar Hidayatullah

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Jafar/Felisha tak menampik rasa kecewa usai kalah di semifinal. Sebab, pada game kedua, Jafar/Felisha sempat unggul 21-20 sebelum akhirnya kandas 21-23.

“Saya sih kecewa banget di poin-poin itu. Dua kali mati lah. Kayak nyesel banget. Padahal udah bisa satu lagi cuma nyangkut itu. Saya kecewa gitu sama diri saya sendiri sebenarnya. Cuma ya bersyukur karena sampai ke semifinal juga nggak mudah kan. Terus juga ngalahin pemain yang bagus-bagus,” kata Jafar ditemui di Pelatnas PBSI.

Jafar bahkan mengaku penyesalan itu masih terngiang hingga naik podium untuk menerima medali perunggu bersama Felisha.

“Iya terngiang-ngiang banget sih. Setelah selesai match terus sampai kamar. Sampai saya mau di podium tuh saya ngeliat medali. Aduh harusnya bisa lebih nih. Kayak yaudah lah tapi bersyukur aja sih. Nggak cedera,” kata Jafar.

2. Jawaban menenangkan dari Felisha

Editorial Team

Tonton lebih seru di