Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
petenis Indonesia, Janice Tjen
petenis Janice Tjen (instagram.com/janicetjen)

Intinya sih...

  • Janice Tjen, bintang muda tenis Indonesia, meroket sepanjang 2025

  • Janice membuka musim 2025 dengan performa meyakinkan di level ITF World Tennis Tour

  • Janice mencuri perhatian pada pertengahan Oktober dan menjuarai WTA 125 Jinan Open serta WTA 250 Chennai Open di India

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Tenis Indonesia menemukan bintang baru pada 2025. Nama Janice Tjen melesat bak roket dengan deretan prestasi yang mencuri perhatian dunia. Ia membawa nama Indonesia semakin mentereng di panggung tenis internasional.

Perjalanan Janice bermula dari lapangan-lapangan kecil ITF hingga tampil di bawah sorotan WTA Tour dan Grand Slam. Langkahnya konsisten, berani, dan penuh determinasi.

Kisah ini bukan sekadar tentang menang atau kalah. Ini tentang membangun reputasi, menembus batas lama, dan menghadirkan narasi baru bagi tenis Indonesia.

1. Dominan dalam diam di level ITF

Janice Tjen saat menjadi pembicara di myBCA Talkshow, Sabtu (15/11/2025). (IDN Times/Tino).

Janice membuka musim 2025 dengan performa meyakinkan di level ITF World Tennis Tour. Sejak Januari, ia menjalani jadwal padat tanpa banyak jeda.

Fokusnya jelas, mengumpulkan kemenangan dan membangun kepercayaan diri. Janice lebih sering bertanding di turnamen yang jauh dari sorotan. Justru di sanalah fondasi fisik dan mentalnya terbentuk kuat.

Kerja keras itu berbuah manis. Janice menembus beberapa final pada awal musim. Peringkatnya pun perlahan menanjak, menjadi penanda bahwa 2025 akan berjalan berbeda.

“ITF World Tennis Tour telah membantu saya berkembang karena menyediakan banyak kesempatan bertanding di berbagai tingkat turnamen, serta lawan yang beragam dari seluruh dunia,” kata Tjen mengutip laman ITF.
“Ini membantu saya mengembangkan permainan lewat banyaknya pertandingan dan tantangan sepanjang tahun 2025,” kata dia.

2. Menjadi rising star berkat kerja keras

Kolaborasi Japfa dan Janice Tjen dalam The Champion's Choice: Where Protein Meets Perfomance di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Damanik)

Konsistensi Janice tercermin dari catatan impresif sepanjang musim. ITF mencatat, ia membukukan 77 kemenangan dan hanya kalah 15 kali pada 2025.

Sejak Mei 2025, Janice meraih delapan gelar juara dan menjadi runner-up di empat turnamen. Ia bahkan mencatatkan 27 kemenangan beruntun antara Mei hingga Juli.

Rangkaian itu mencakup gelar di W35 Andong (Korea), W15 Maanshan (China), W35 Luzhou (China), W50 Taizhou (China), dan W35 Taipei (Taiwan).

Dominasi Janice pun viral. Ia menunjukkan kualitas tinggi di level profesional awal. Prestasi tersebut mengantarkannya meraih ITF World Tennis Tour Player of the Month Mei 2025, sekaligus menegaskan statusnya sebagai rising star tenis Indonesia.

3. Prestasi berlanjut ke WTA Tour

Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen meraih emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)

Keberhasilan di level ITF membuka pintu ke level yang lebih tinggi. Janice tampil impresif pada WTA 250 Sao Paulo Open 2025, turnamen WTA tunggal pertamanya.

Ia melaju hingga final dan langsung menjadi sorotan. Janice membuktikan dirinya bukan sekadar juara ITF, melainkan pesaing serius di WTA Tour.

Meski belum meraih gelar, pencapaian itu memberi poin penting dan pengalaman berharga. Dampaknya signifikan, peringkat Janice melonjak dari kisaran 130-an dan semakin mendekati Top 100 dunia.

4. Kejutan besar jelang akhir tahun

Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen meraih emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)

Janice kembali mencuri perhatian pada pertengahan Oktober. Ia menjuarai WTA 125 Jinan Open, menjadi gelar WTA Challenger pertama dalam kariernya.

Kemenangan itu mengangkat peringkat Janice hingga Top 80 dunia. Posisi tersebut membuka peluang lolos langsung ke turnamen besar tanpa kualifikasi.

Pada November 2025, Janice menorehkan sejarah lain dengan menjuarai WTA 250 Chennai Open di India. Ia menjadi petenis Indonesia pertama yang memenangkan gelar tunggal WTA sejak 2002.

Tak berhenti di situ, Janice juga menjuarai nomor ganda bersama Aldila Sutjiadi. Prestasi ini menjadikannya pemain ketiga pada 2025 yang meraih gelar tunggal dan ganda di turnamen WTA yang sama.

5. Cetak sejarah penting untuk Indonesia

Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen meraih emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)

Di level Grand Slam, Janice tampil semakin bertaring. Ia sukses lolos ke undian utama US Open 2025 pada percobaan pertamanya.

Ini menjadi debut Janice di nomor tunggal Grand Slam. Sebelumnya, ia hanya pernah tampil di level WTA saat membela Indonesia di Billie Jean King Cup 2020.

Pencapaian ini kembali mencetak sejarah. Janice menjadi petenis Indonesia pertama yang tampil di nomor tunggal Grand Slam sejak 2004.

Ia bahkan mengalahkan unggulan ke-24 Veronika Kudermetova di babak pertama. Hasil itu menjadikannya petenis Indonesia pertama yang memenangi laga tunggal Grand Slam sejak Angelique Widjaja di Wimbledon 2003.

6. Lonjakan fantastis ranking Janice Tjen

Medali perunggu Tennis nomor ganda putri Aldilla sutjiadi/Janice Tjen (dok.NOC Indonesia / Hendri K Rahman)

Perjalanan luar biasa Janice sepanjang 2025 berpuncak pada lonjakan besar peringkat dunia. Ia menembus peringkat 53 WTA.

ITF mencatat, Janice memulai musim dari peringkat 411 dan melonjak 358 peringkat hanya dalam satu tahun. Capaian ini mengukuhkannya sebagai salah satu pemain yang paling layak diperhatikan pada kalender tenis 2026.

Lonjakan tersebut mencerminkan konsistensi, kerja keras, dan progres pesat yang jarang terjadi dalam satu musim penuh.

7. Jadi bintang di SEA Games 2025 Thailand

Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen meraih emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)

Janice memperkuat Indonesia pada SEA Games 2025 Thailand yang digelar awal Desember. Ia datang dengan status berbeda. Bukan lagi sekadar andalan tim nasional, melainkan petenis Indonesia dengan reputasi global.

Sebelum bertanding, Janice menegaskan ambisinya mempersembahkan emas.

“Enggak cuma SEA Games. Maksudnya, memang setiap turnamen-turnamen untuk profesional. Target pribadi itu bisa jadi yang terbaik, pastikan juara,” kata Janice saat menghadiri myBCA Talkshow di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (15/11).

Namun, langkah Janice di nomor tunggal harus terhenti lebih awal akibat kendala kebugaran. Ia memilih mundur untuk mencegah risiko cedera yang lebih serius. Keputusan tersebut dinilai mencerminkan kedewasaan seorang atlet profesional di level tertinggi.

Meski gagal melanjutkan laga tunggal, Janice tetap turun di nomor ganda bersama Aldila Sutjiadi. Kehadirannya memberi dampak besar bagi tim Indonesia, baik secara teknis maupun mental.

Janice mengakui SEA Games 2025 menjadi pelajaran penting terkait manajemen fisik di tengah kalender kompetisi yang padat. Pengalaman ini menjadi penutup bermakna dari musim 2025 yang panjang, sekaligus menegaskan bahwa keberlanjutan karier jangka panjang tetap menjadi prioritas utama.

8. Menanti gebrakan Janice di 2026

Janice Tjen saat menjadi pembicara di myBCA Talkshow, Sabtu (15/11/2025). (IDN Times/Tino).

Penampilan Janice menjadi salah satu yang paling dinantikan pada musim 2026. Tantangan terbesarnya kini bukan lagi mengejutkan dunia, melainkan menjaga konsistensi di level atas WTA dan membuktikan bahwa prestasinya bukan fenomena sesaat.

Tahun 2026 berpotensi menjadi panggung pembuktian sesungguhnya. Janice diproyeksikan tampil penuh di Grand Slam, WTA 500, dan WTA 1000 tanpa harus melalui babak kualifikasi. Jika mampu menjaga kebugaran dan ritme kompetisi, peluang menembus Top 30 dunia terbuka lebar.

Ia juga berpotensi mengukuhkan diri sebagai ikon baru tenis Asia.

Langkah awal Janice dibuka pada WTA 250 ASB Classic Auckland, Selandia Baru, yang digelar pada 5–11 Januari 2026. Ia masuk dalam daftar pemain utama dan ditetapkan sebagai unggulan kelima. Turnamen ini menjadi debut pentingnya di ajang yang rutin diikuti bintang besar tenis dunia.

Editorial Team