Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret tim Suzuki MotoGP (motogp.com)
potret tim Suzuki MotoGP (motogp.com)

Seri balapan pertama MotoGP 2022 belum dimulai, tetapi kabar tentang perpindahan pembalap sudah santer terdengar. Fenomena yang tak aneh untuk periode waktu seperti sekarang.

Pasalnya, bagi sebagian besar pembalap, kontrak mereka akan selesai pada akhir musim ini. Tak heran, spekulasi tentang perpindahan pembalap pun sudah muncul sejak akhir tahun lalu.

Isu ini pun berlaku bagi para pembalap di Tim Suzuki. Sudah beredar pernyataan tentang Joan Mir yang punya kesempatan pindah ke tim pabrikan Honda.

1. Joan Mir belum ambil keputusan untuk bertahan atau hengkang dari Suzuki

Joan Mir (motogp.com)

Sudah sejak tahun lalu Joan Mir merasa kurang puas dengan performa Suzuki. Tenaga yang kurang dan inovasi yang lambat membuat Mir tak bisa bersaing mempertahankan gelar. Ia harus merelakan titel juara dunia direbut oleh Fabio Quartararo.

Mir kemudian mewanti-wanti Suzuki agar bisa menghadirkan motor yang lebih kompetitif. Ini yang akan jadi faktor penentu apakah pembalap berusia 24 tahun itu akan bertahan atau hengkang.

“Pada paruh pertama tahun ini penting untuk bernegosiasi dan menempatkan diri di posisi yang baik. Aku nyaman di Suzuki. Aku sudah mencapai hal yang luar biasa di sini. Tapi belum ada yang aku putuskan. Kami sudah bicara banyak hal, tetapi belum ada yang pasti. Jadi, kita lihat saja nanti,” ungkap Mir dikutip Motorsport Total.

Sejak akhir tahun lalu muncul spekulasi bahwa ia dilirik oleh pabrikan Honda. Mengenai ini, Mir masih enggan berkomentar tentang masa depannya.

“Aku biasanya bisa berkomentar, tetapi kali ini aku tak bisa mengatakan apa-apa. Aku merasa nyaman dengan Suzuki, tetapi kamu tidak pernah tahu (apa yang akan terjadi nanti),” tambahnya.

2. Mir sudah memiliki pencapaian yang gemilang di Suzuki

potret Joan Mir (motogp.com)

Pencapaian terbesar Joan Mir tentu saja menjadi juara dunia MotoGP pada 2020. Ia adalah pembalap yang bisa mempersembahkan kembali titel juara dunia bagi Suzuki, setelah terakhir kali direbut pada tahun 2000 silam oleh Kenny Roberts Jr.

Mir debut di kelas premier pada 2019. Sejak saat itu pula pembalap bernomor 36 ini bergabung dengan pabrikan Hamamatsu. Selama berkarier dengan Suzuki, Mir sudah mengumpulkan 13 podium, termasuk 1 kemenangan, 5 podium kedua, dan 7 podium ketiga.

3. Sama dengan Mir, Alex Rins juga belum punya keputusan

potret Alex Rins (motogp.com)

Sama dengan Joan Mir, kontrak Alex Rins dan Suzuki akan berakhir tahun ini. Mengenai masa depannya di Suzuki, pembalap bernomor 42 ini tetap membuka pilihan untuk bertahan atau pindah ke tim lain.

“Aku tidak tahu apakah ada opsi lain. Itu tergantung dari manajerku. Sejujurnya, aku merasa nyaman dengan Suzuki. Aku tidak ingin mengatakan bahwa aku ingin pergi. Akan tetapi, jika seseorang datang dan meminta, kami akan mendengarkan (tawarannya),” kata Rins dilansir Motorsport Total.

Alex Rins sejatinya masih cocok dengan Suzuki. Ia mengatakan saat ini ingin fokus mendapatkan hasil yang baik pada sesi latihan di Sepang dan Mandalika. Ia juga ingin tampil maksimal pada balapan pertama Maret nanti.

4. Alex Rins sudah jadi andalan Suzuki sejak 2017

Alex Rins (motogp.com)

Musim lalu jadi tahun yang kurang baik bagi Alex Rins. Performanya tak konsisten dan hasilnya pun memburuk. Jika pada 2020 ia menempati posisi ke-3 di klasemen akhir, tahun lalu ia harus puas bertengger di urutan ke-13.

Meski demikian, Alex Rins selalu jadi andalan. Sejak debut di kelas MotoGP pada tahun 2017, Rins sudah bergabung dengan tim Suzuki. Dengan kata lain, semua pengalamannya di kelas premier ia habiskan untuk mengenal dan mengendarai GSX-RR.

Alex Rins punya kontribusi besar di Suzuki. Rins sudah mengumpulkan 13 podium, termasuk 3 kemenangan, 7 podium kedua, dan 3 podium ketiga.

5. Suzuki ingin mempertahankan keduanya, tapi saat ini fokus ke pengembangan motor

Shinichi Sahara (motogp.com)

Manajer Proyek MotoGP tim Suzuki, Shinichi Sahara, ingin agar Joan Mir dan Alex Rins tetap bertahan di Suzuki. Pabrikan Hamamatsu ini masih berharap bisa mengulangi kesuksesan tahun 2020.

Hanya saja, ia dan timnya belum bernegosiasi karena masih fokus untuk meningkatkan performa motor.

“Suzuki ingin mempertahankan Joan dan Alex, dan kami sudah memberi tahu keduanya. Namun, saat ini, yang paling penting bagi kami adalah bisa memberikan motor yang paling kompetitif bagi mereka,” kata Sahara dikutip Motorsport Total.

 

Paruh pertama musim ini jadi sangat krusial. Para pembalap harus menunjukkan performa yang apik, sementara pabrikan harus mampu memberikan motor yang kompetitif.

Karena inilah yang akan menjadi faktor penentu apakan Mir dan Rins akan bertahan di Suzuki. Atau, mungkinkah Mir jadi pindah ke tim Honda?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team