Jakarta, IDN Times - Keputusan besar diambil tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie pada Mei 2025. Setelah lebih dari satu dekade berada di bawah naungan Pelatnas PBSI, Jojo, sapaan akrab Jonatan, memutuskan keluar dan menempuh jalannya sendiri.
Bagi sebagian orang, langkah ini terdengar berani, bahkan nekat. Tapi bagi Jojo, ini merupakan bentuk pencarian makna baru dalam karier dan hidupnya.
Ini tentang bagaimana seorang atlet bisa tetap berjuang dan berkembang meski tanpa berada di sistem yang selama ini dianggap sebagai “zona nyaman.”
Cedera kambuhan yang Jonatan derita sejak 2018 menjadi titik refleksi besar. Dia merasa perlu mendengarkan tubuhnya, menentukan program latihan sendiri, dan menata ulang prioritas hidupnya.
Saat banyak orang mungkin memilih bertahan, Jonatan justru melangkah pergi demi menemukan keseimbangan antara profesi, keluarga, dan kesehatan.
Dalam wawancara khusus bersama IDN Times pada Rabu (1/10/2025), Jonatan Christie bercerita soal langkahnya berjalan sebagai pemain profesional, soal keluarga yang jadi prioritas, gelar juara di Korea Open 2025 lalu yang seolah jadi jawaban bahwa langkahnya keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung bukan keputusan yang salah.
Berikut hasil wawancara khusus IDN Times bersama Jonatan Christie: