Pelatih Optimistis Alwi dan Ubed Bisa Kejar Jojo-Ginting

- Pelatih tunggal putra Indonesia optimistis pemain muda seperti Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah bisa mengejar prestasi para elite seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
- Mulyo yakin Alwi dan Ubed memiliki kemampuan untuk memangkas gap dengan dua pemain senior tersebut, karena keduanya telah menunjukkan kemajuan yang baik.
- Mulyo menyayangkan adanya gap yang terlalu jauh antara elite dan pelapis, serta mengharapkan percepatan dalam peningkatan pemain muda untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Jakarta, IDN Times - Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo optimistis pemain muda Indonesia bisa mengejar prestasi para elite. Mulyo menaruh harapan besar pada Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah.
Saat ini, tunggal putra Indonesia hanya punya dua pemain yang berstatus elite dunia. Mereka adalah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
1. Yakin Alwi dan Ubed bisa kejar Jojo dan Ginting

Melihat perkembangan para anak asuhnya di sektor tunggal putra utama, Mulyo yakin Alwi dan Ubed punya kemampuan untuk mengejar dua senior mereka, Jonatan dan Ginting. Keduanya diharapkan mampu memangkas gap yang ada di sektor tunggal putra.
“Pasti (optimistis). Harus optimistis lah. Ini kan perlu proses ya. Step by step. Mudah-mudahan prosesnya cepat,” kata Mulyo ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung beberapa waktu lalu.
2. Alwi dan Ubed menunjukkan kemajuan

Rasa optimistis Mulyo bukan tercipta tanpa alasan. Mulyo meyakini baik Alwi dan Ubed sudah menunjukkan kemajuan yang baik dalam performa mereka.
“Kemarin lihat dari Alwi juga sudah mulai ada lah ya (kemajuan) meskipun belum betul-betul bagus. Dari Uned juga, ada lah peningkatan-peningkatan yang cukup baik meskipun belum benar-benar yang kota harapkan, itu yang perlu proses,” kata Mulyo.
3. Gap cukup jauh di tunggal putra

Mulyo cukup menyayangkan adanya gap yang cukup jauh antara elite seperti Jonatan dan Ginting dengan pelapis seperti Alwi dkk. Mulyo mengatakan tunggal putra kehilangan beberapa generasi yang membuat gap ini menjadi terlalu lebar.
“Sekarang ada gap yang cukup jauh yang harus kita kejar. Yaitu pemain yang di bawah ini harus cepat untuk kita tingkatkan dengan percepatan. Dengan akselerasi pengiriman pemain dan program ini. Itu yang saya harapkan ya, mudah-mudahan bisa ngejar paling enggak ketinggalan-ketinggalan ini,” kata Mulyo.