Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola Ajax Amsterdam, Johan Cruijff ArenA (unsplash.com/Winston Tjia)

Ajax Amsterdam menunjukkan performa yang buruk di Eredivisie Belanda 2023/2024. Sempat terseok-seok dan berada di peringkat kesepuluh pada awal musim, mereka pada akhirnya finis di peringkat kelima pada penghujung musim. Torehan tersebut merupakan capaian terburuk mereka selama abad 21.

Namun, situasi telah berubah pada 2024/2025. Klub berjuluk De Godenzonen itu kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu penantang gelar juara. Menjelang pertengahan musim, mereka bertengger di peringkat kedua klasemen dengan torehan 36 poin dari 16 laga.

1. Eredivisie 2023/2024 menjadi musim terburuk Ajax pada abad 21

Performa Ajax pada awal Eredivisie 2023/2024 menyita perhatian banyak pihak. Setelah tak terkalahkan dalam tiga laga pertama, mereka justru menelan 3 kekalahan beruntun pada pekan 4--6. De Godenzonen bahkan sempat dibantai oleh Feyenoord dengan skor 0-4 saat tampil di hadapan pendukung sendiri.

Untungnya, pasukan John van 't Schip secara perlahan menunjukkan performa yang lebih baik. Meski sempat menelan kekalahan telak 0-6 dari Feyenoord pada pekan ke-29, performa De Godenzonen terlihat lebih stabil. Puncaknya, dalam liga laga terakhir, mereka tak menelan satu kekalahan pun.

Rapuhnya lini pertahanan menjadi salah satu catatan negatif Ajax pada musim tersebut. Secara total, mereka kebobolan 61 gol. Mantan klub Ezra Walian, RKC Waalwijk, yang finis di posisi ke-15 bahkan kebobolan lebih sedikit dibanding Ajax, yaitu 56 gol.

2. Pemain baru tampil sesuai ekspektasi dan menjadi tumpuan tim pada 2024/2025

Setelah musim yang buruk, pergerakan Ajax pada bursa transfer musim panas 2024 memang tak terlalu aktif. Mereka hanya merekrut empat pemain dan mengeluarkan dana sebesar 2,3 juta euro atau Rp40 miliar. Meski begitu, keputusan tersebut justru terbukti efektif.

Para pemain baru menjawab ekspektasi dengan tampil maksimal di atas lapangan. Kontribusi mereka begitu terasa hingga menjadikan De Godenzonen sebagai salah satu penantang gelar juara. Buktinya, tiga pemain tersubur Ajax sejauh ini diisi oleh para pemain yang baru datang pada musim panas 2024.

Davy Klaassen yang menjalani periode ketiga bersama Ajax tampil moncer di lini depan dengan mengemas 6 gol dari 14 penampilan per 19 Desember 2024. Wout Weghorst yang ditebus dari Burnley menunjukkan kapasitasnya sebagai bomber berpengalaman dengan torehan 6 gol dari 12 laga. Selain itu, ada juga Bertrand Traoré yang telah mengemas 4 gol sejauh ini.

3. Menjaga asa untuk menjuarai Eredivisie dan lolos dari fase grup Liga Europa

Ajax memang masih kesulitan mengejar PSV Eindhoven sebagai pemuncak klasemen. Dari 16 laga, PSV telah mengumpulkan 42 poin dari hasil 14 menang dan 2 kalah. Artinya, Ajax masih berjarak enam poin dengan sang juara bertahan.

Meski begitu, asa Ajax untuk kembali merengkuh gelar juara tentu masih terbuka. Perjalanan mereka hingga akhir musim masih sangat panjang. Francesco Farioli selaku juru taktik kini dituntut untuk membawa anak asuhnya tampil maksimal dalam setiap pertandingan.

Selain menjaga peluang untuk menjuarai Eredivisie 2024/2025, Ajax juga masih memiliki peluang untuk memenangi trofi Liga Europa. Dari 6 laga yang telah dijalani, mereka berada di peringkat kesebelas dengan torehan 10 poin.

Ajax Amsterdam menunjukkan respons positif setelah mengalami nasib buruk pada musim sebelumnya. Namun, perjuangan pada 2024/2025 ini tentu saja belum selesai. Jordan Henderson dan kolega dituntut untuk tampil maksimal dan konsisten demi mampu mempertahankan posisi di papan atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team