Laga antara Arema FC vs Borneo FC di Stadion Kanjuruhan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Askolani mencontohkan, pemerintah pusat membangun aset infrastruktur olahraga di daerah lewat 22 stadion secara tahun jamak di seluruh Indonesia, yang akan rampung pada 2025. Ke depan, pengelolaan stadion-stadion ini jadi pertanyaan tersendiri.
"Kita bisa melihat stadion-stadion yang sudah jadi, bagaimana kemudian kolaborasi antara pusat, pemda, dan swasta, menjadi hal sangat penting. Kami di Kemenkeu siap untuk menilai aset itu kalau kemudian mau kita kerja samakan dengan swasta," ujar Askolani.
Askolani menilai, pemeliharaan aset yang disebut sebagai tantangan bagi pemda sebenarnya bisa dikolaborasikan dengan pihak swasta. Sebab, banyak event yang bisa diselenggarakan dari aset-aset tersebut.
Pihak swasta juga lebih paham terkait pemanfaatan sisi ekonomi dari aset-aset itu. Karenanya kolaborasi menjadi sangat penting antara pemda dengan swasta, tinggal bagaimana kemudian transparansi bentuk kerja samanya.
"Nilai aset kami hitung dibantu oleh Kemenkeu. Lalu, kami lihat apa yang bisa dilakukan pemda, kemudian dengan swasta kerja samanya seperti apa dan berapa lama,” ujar Askolani.