Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi NBA (paxels.com/Jimmy Liao)

Minnesota Timberwolves menjadi salah satu tim NBA yang dominan pada 2023/2024 lalu. Mereka bahkan menutup musim reguler di peringkat ketiga klasemen Wilayah Barat dengan torehan 56 kemenangan dan 26 kekalahan dari 82 pertandingan. Tidak hanya itu, Timberwolves juga sukses melangkah hingga ke final playoff Wilayah Barat.

Sayangnya, performa gemilang Timberwolves tidak berlanjut pada 2024/2025. Sejauh ini, mereka menampilkan performa yang kurang konsisten dan hanya mampu menempati peringkat kesembilan klasemen Wilayah Barat. Hingga 22 Januari 2025, Timberwolves meraih 22 kemenangan dan 21 kekalahan dari 43 pertandingan.

Penurunan performa Timberwolves tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Apa saja alasan di balik kegagalan Timberwolves tampil konsisten di NBA 2024/2025 ini? Simak ulasannya berikut ini.

1. Penurunan performa beberapa pemain andalan

Seluruh pemain andalan Minnesota Timberwolves menampilkan performa yang sangat solid pada 2023/2024 lalu. Bahkan, ada enam pemain Timberwolves yang menutup musim reguler dengan mencetak rata-rata lebih dari 10 poin per pertandingan. Sayangnya, beberapa pemain andalan Timberwolves yang tampil impresif pada musim lalu tersebut gagal mempertahankan performa terbaiknya pada 2024/2025 ini.

Pemain andalan Timberwolves yang performanya menurun pada musim ini adalah Rudy Gobert dan Mike Conley. Kedua pemain tersebut gagal menampilkan performa terbaiknya. Mereka bahkan mencatatkan rata-rata poin yang lebih rendah jika dibandingkan dengan musim lalu.

Gobert mengalami penurunan performa yang sangat signifikan. Center andalan Timberwolves ini mencatatkan rata-rata 14 poin dari 76 pertandingan pada musim lalu. Pada musim ini, rata-rata poinnya menurun menjadi hanya 10,2 poin dari 43 pertandingan.

Sementara itu, pada musim ini, Conley hanya mampu mencatatkan rata-rata 7,8 poin dari 39 pertandingan. Catatan poinnya tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan musim lalu. Pada musim lalu, pemain berposisi point guard ini mencatatkan rata-rata 11,4 poin dari 76 pertandingan.

2. Mengalami penurunan produktivitas poin

Editorial Team

Tonton lebih seru di