Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-20 at 10.04.57 (1).jpeg
Suasana pertandingan Polytron Superliga Junior 2025. (Dok. Megapro)

Intinya sih...

  • Para pemain AS belajar main beregu dan mempelajari strategi serta membangun mental.

  • Mengukur kemampuan lawan pemain negara lain, terutama dari Asia yang memiliki level tinggi.

  • Pemain tim Global Badminton Academy membuka cakrawala akan kemampuan para pemain Asia, terutama di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bagi Global Badminton Academy dari Amerika Serikat (AS), Polytron Superliga Junior 2025 lebih dari sekadar turnamen. Dari ajang ini, mereka ternyata belajar dan menerapkan banyak hal baru.

Manajer sekaligus pelatih Global Badminton Academy, Etty Gunawan menyebut, ajang yang dihelat pada 15 sampai 21 September di GOR Djarum Kudus itu membuat para pemainnya mempelajari banyak hal baru. Apa sajakah itu?

1. Para pemain AS belajar main beregu

Suasana pertandingan Polytron Superliga Junior 2025. (Dok. Megapro)

Etty mengungkapkan, lewat Polytron Superliga Junior 2025, para pemain AS belajar caranya main beregu. Mereka juga jadi tahu caranya menyusun strategi dan membangun mental.

"Di Polytron Superliga Junior 2025 para pemain bisa belajar bertanding dengan format beregu yang ketat, mengenal strategi, dan membangun mental juang. Bagi kami, ini adalah simulasi berharga jelang Kejuaraan Dunia Junior pada Oktober nanti," ujar Etty kepada para jurnalis.

2. Mengukur kemampuan lawan pemain negara lain

Suasana pertandingan Polytron Superliga Junior 2025. (Dok. Megapro)

Etty juga mengungkapkan, main di Superliga Junior 2025 jadi momen bagi Global Badminton Academy mengukur kemampuan para pemain. Apalagi, mereka juga berkesempatan jumpa para pemain Asia yang memiliki level tinggi.

"Di AS, pembinaan usia muda sudah berjalan, tapi jumlah pemain kami terbatas sehingga kadang ada atlet yang main rangkap tunggal dan ganda,” kata Etty.

3. Membuka mata AS soal Asia

Wakil Thailand mentas di Polytron Superliga Junior 2025. (Dok. Megapro)

Pemain tim Global Badminton Academy, Zoey Tan, mengaku mentas di Superliga Junior 2025 membuka cakrawalanya akan kemampuan para pemain Asia. Level bulu tangkis di Asia, termasuk Indonesia, sangat tinggi.

"Saya datang ke Indonesia karena ingin mendapatkan pengalaman bertanding di Asia. Di sini (Polytron Superliga Junior 2025) levelnya tinggi sekali, dan mereka semua jadi inspirasi saya," kata Tan.

Editorial Team