Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gabriel Bortoleto saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025.
Gabriel Bortoleto saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025. (commons.wikimedia.org/ Liauzh)

Intinya sih...

  • Kick Sauber mengalami penurunan performa pada paruh kedua F1 2025, melorot ke posisi kesembilan dengan 60 poin.

  • Jonathan Wheatley menekankan pentingnya strategi balapan yang baik pada empat seri tersisa di F1 2025.

  • Jonathan Wheatley menegaskan Kick Sauber akan berjuang sekuat tenaga demi meraih posisi keenam di klasemen konstruktor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persaingan ketat di Formula 1 2025 tak hanya terjadi dalam perebutan gelar juara pembalap. Pertarungan sengit juga hadir di papan tengah klasemen konstruktor. Kontestasi tersebut terkait dengan perebutan posisi keenam dalam klasemen tersebut.

Salah satu tim yang terlibat adalah Kick Sauber. Tim yang berbasis di Hinwil, Swiss, tersebut terus berusaha memangkas ketertinggalan dari para pesaingnya. Lalu, langkah apa yang akan diambil Kick Sauber menyongsong empat balapan tersisa musim ini?

1. Kick Sauber mengalami penurunan pada paruh kedua Formula 1 2025 setelah sempat bertengger di peringkat ketujuh

Kick Sauber menunjukkan penampilan oke pada paruh pertama Formula 1 2025. Itu terlihat dari perolehan poin mereka dalam 14 seri balap pertama musim ini. Kick Sauber berhasil mengemas 51 poin dengan hasil terbaik finis ketiga di GP Inggris lewat Nico Huelkenberg. Mereka menutup paruh pertama dengan menduduki posisi ketujuh.

Namun, performa Kick Sauber mengalami penurunan pada paruh kedua. Mereka baru mengemas 9 poin dari 6 seri balap yang telah berlangsung. Kondisi tersebut menyebabkan Kick Sauber melorot ke posisi kesembilan dengan mengantongi 60 poin.

Kick Sauber disalip Racing Bulls dan Haas yang tampil lebih baik pada paruh kedua. Racing Bulls kini bertengger di peringkat keenam dengan koleksi 72 poin. Sementara itu, Haas bercokol di peringkat kedelapan lewat raihan 62 poin.

2. Jonathan Wheatley menekankan pentingnya mengeksekusi balapan dengan baik pada empat seri tersisa di F1 2025

Penurunan performa dan posisi Kick Sauber pada paruh kedua Formula 1 2025 menuai respons Jonathan Wheatley. Pria yang menjabat sebagai kepala tim itu memuji pertumbuhan Kick Sauber pada musim ini. Ia mengapresiasi kinerja tim yang mampu bekerja di bawah tekanan.

Namun, Wheatley tak mau terlena dengan kinerja yang sudah ditunjukkan oleh timnya. Mantan direktur olahraga Red Bull tersebut menekankan pentingnya menerapkan strategi yang baik pada tiap pekan balap. Apalagi, jarak poin di antara empat tim yang bertarung untuk posisi keenam begitu dekat.

"Kami sudah berbicara sebelumnya tentang betapa pentingnya kamu harus mengeksekusi balapan dengan sangat baik karena jaraknya begitu dekat. Aku pikir kami melakukan pekerjaan yang cukup baik saat ini untuk tim muda yang sedang berkembang dan terus menyatu. Aku bisa merasakan peningkatan yang terus berlangsung," kata Jonathan Wheatley dilansir F1i.

3. Jonathan Wheatley menegaskan Kick Sauber tetap berjuang sekuat tenaga demi meraih posisi keenam di klasemen konstruktor

Secara matematis, Kick Sauber masih punya peluang mengakhiri Formula 1 2025 dengan berada di posisi keenam. Itu karena jarak mereka dengan Racing Bulls saat ini adalah 12 poin. Situasi tersebut menghidupkan optimisme tim menyongsong empat seri pemungkas musim ini. Jonathan Wheatley menegaskan Kick Sauber akan berupaya maksimal demi bercokol di peringkat keenam.

"Aku bisa merasakan perkembangan pada tiap pekan balap. Namun, kami tetap berjuang melawan tim yang telah mapan dan punya kru teknik kuat yang telah bekerja sama selama bertahun-tahun. Aku menyukainya. Ini adalah kejuaraan. Kami masih berusaha dan aku tidak akan menyerah sampai hitungan matematis menyatakan itu tak mungkin," tegas Jonathan Wheatley dikutip F1i.

Sejak pertama kali debut pada 1993, prestasi terbaik Sauber di klasemen konstruktor adalah runner-up pada 2007. Ketika itu, Sauber yang menggunakan mobil bermesin BMW meraup 101 poin dari 17 seri balap yang dihelat. Kemudian, Sauber menempati posisi ketiga di klasemen konstruktor musim 2008 usai mengumpulkan 135 poin.

Kini, Kick Sauber sedang berjuang dalam perebutan posisi keenam di klasemen konstruktor. Jika berhasil, maka Kick Sauber akan mengulangi prestasi seperti pada 2022 ketika tampil dengan nama Alfa Romeo. Akankah mereka mampu meraih posisi tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team