Suzuki resmi meninggalkan MotoGP. Tim yang berbasis di Hamamatsu, Jepang, itu bahkan menutup situs resmi dan Twitter tim setelah pergantian tahun 2023.
Perginya Suzuki dari MotoGP tentu menyisakan banyak kenangan bagi para penggemar dan semua orang di dalam tim, salah satunya Livio Suppo. Ia baru-baru ini menceritakan kesan yang didapat selama berada di garasi balap Suzuki.
Livio Suppo ditunjuk sebagai manajer Suzuki Ecstar pada Februari 2022. Ia mengisi posisi yang ditinggalkan Davide Brivio yang pindah ke Formula 1 untuk bergabung bersama Alpine pada awal 2021 lalu.
Sebelum Livio Suppo masuk, Shinichi Sahara mengemban peran sebagai tim manajer sementara. Selama periode itu, pria yang menjabat sebagai pemimpin proyek Suzuki tersebut mencari sosok yang tepat untuk mengisi posisi yang lowong.
Masuknya Livio Suppo ke Suzuki berselang beberapa bulan sebelum kabar mengejutkan mencuat. Pabrikan yang kembali ke MotoGP secara penuh pada 2015 itu mengumumkan angkat kaki dari kejuaraan pada Mei 2022, beberapa hari menjelang pekan balap GP Prancis.
Dorna yang mengetahui rencana tersebut lantas mengeluarkan pernyataan bahwa keputusan yang diambil Suzuki tidak bisa dilakukan secara sepihak. Pada prosesnya, kesepakatan pun tercapai dan Suzuki resmi mengucap salam perpisahan pada akhir musim 2022.
"Suzuki telah memutuskan untuk mengakhiri keikutsertaan di MotoGP dan EWC guna menghadapi kebutuhan mengalokasikan ulang sumber daya pada inisiatif lainnya untuk tujuan keberlanjutan," ucap Toshihiro Suzuki selaku Direktur Perwakilan dan Presiden Suzuki Motor Corp dilansir Motorsport.com.
Keputusan Suzuki yang memilih angkat kaki dari kejuaraan tentu disayangkan banyak pihak, tak terkecuali Livio Suppo. Apalagi, pria asal Italia itu baru bersama dengan tim dalam waktu yang tergolong singkat.
Meski begitu, ia mengaku mendapat pengalaman berharga selama berada di Suzuki. Ia tak akan melupakan kenangan selama mengarungi ketatnya persaingan di kelas utama MotoGP bersama mereka.
"Luar biasa bekerja untuk Suzuki Ecstar. Sayangnya, itu hanya dalam waktu yang singkat bagiku. Hanya beberapa bulan aku berada di sana.
Walau begitu, aku melalui beragam perasaan selama ini dan menciptakan beberapa kenangan. Aku tak akan pernah melupakan musim 2022," ungkap Suppo dikutip Speedweek.
Livio Suppo masih ingat betul bagaimana orang-orang di Suzuki menyambutnya dengan hangat. Ia serasa seperti berada di rumah karena diterima dengan baik oleh seluruh elemen dalam tim.
"Hal lain yang menarik perhatianku adalah tekad tim dan betapa terorganisasinya mereka dari hal logistik hingga komunikasi dan segala sesuatu di antaranya. Semuanya dilakukan dengan sangat tepat.
Para insinyur yang bekerja sebagai sebuah tim benar-benar kuat. Itulah mengapa GSX-RR terbukti menjadi sangat kompetitif di tiap trek," cerita Suppo.
Pada 2022, Suzuki berhasil meraih dua kemenangan lewat Alex Rins. Kedua hasil oke tersebut terjadi setelah pembalap bernomor mobil 42 itu finis terdepan di GP Australia dan Valencia.
Suzuki Ecstar menyudahi musim terakhir mereka dengan berada di posisi keenam klasemen tim dengan meraup 260 poin. Pada klasemen pembalap, Alex Rins mampu bertengger di posisi ketujuh lewat perolehan 173 poin. Sementara itu, Joan Mir harus puas berada di posisi ke-15 setelah mengoleksi 87 poin.
Kehadiran Suzuki memberi warna dalam persaingan di kelas para raja MotoGP. Mereka akan dirindukan semua penggemar ajang balap tersebut di seluruh dunia. Akankah suatu saat Suzuki kembali? Jawaban itu masih jadi misteri.