Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola basket (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bola basket (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Marine Johannes jatuh cinta kepada bola basket sejak usia 8 tahun, terinspirasi oleh Michael Jordan, Jason Williams, dan Tony Parker.

  • Memulai karier sebagai pemain basket profesional pada usia 16 tahun dengan meraih banyak gelar penting di Prancis.

  • Dinobatkan sebagai Best Guard of the Year dan Most Entertaining Player of the Year di Euroleague 2019 setelah bergabung dengan Tango Bourges.

Julukan Si Penembak Jitu Berkaki Satu melekat pada Marine Johannes. Belakangan ini, ia disebut-sebut sebagai pemain basket perempuan Prancis paling populer. Di New York Liberty, Johannes sendiri mungkin bukan starter, tetapi selalu dipercaya Sandy Brondello untuk menjadi supersub yang mampu memecah kebuntuan.

Tahun 2025 ini adalah tahun keempatnya di WNBA. Pemain basket berposisi guard tersebut menjadi salah satu pemain Eropa yang berhasil mencuri perhatian pencinta bola basket perempuan di Amerika Serikat berkat permainannya yang menghibur. Meski belum setenar Sabrina Ionescu atau Breanna Stewart, Johannes perlahan mendapatkan pengakuan dari para pengamat basket maupun rekan-rekannya sesama pemain WNBA. Namun, apa yang kemudian membuatnya disebut "berkaki satu"?

1. Marine Johannes jatuh cinta kepada bola basket sejak usia 8 tahun

Marine Johannes lahir di kota kecil bernama Lisieux di wilayah Normandy, Prancis. Sejak kecil, ia dikenal sebagai gadis pendiam dan sangat pemalu. Meski begitu, Johannes punya ketertarikan yang serius kepada dunia olahraga. Beruntung, orangtuanya memberikan dukungan penuh dengan mengenalkannya kepada banyak olahraga, mulai dari sepak bola, judo, hingga akhirnya berlabuh kepada basket.

Johannes mulai belajar bermain basket pada usia 8 tahun. Ia bergabung dengan klub basket pertamanya, Pont-l'Eveque. Sejak saat itu, Johannes merasa menemukan minat yang ingin ditekuni. Ia serius untuk menjadi pemain basket profesional.

Johannes kecil suka menonton video-video Michael Jordan dan Jason Williams. Mereka menjadi inspirasinya. Ia kerap mengikuti gerakan dan permainan kedua pemain legendaris NBA tersebut. Meski begitu, Tony Parker adalah idolanya sepanjang masa. Parker merupakan pemain Prancis paling berprestasi di NBA.

2. Memulai karier sebagai pemain basket profesiobal pada usia 16 tahun

Kepiawaiannya bermain bola basket meningkat pesat. Menginjak usia 12 tahun, Marine Johannes bergabung dengan klub basket USO Mondeville. Di klub ini, permainannya makin terasah. Di sini pulalah kariernya sebagai pemain basket profesional dimulai.

Bersama Mondeville, Johannes bermain di tingkat liga pemuda Prancis. Pada usianya yang ke-17, ia telah mengoleksi banyak gelar penting. Beberapa di antaranya adalah juara Liga Prancis Perempuan U-17 pada 2011 dan 2012, Piala Prancis U-17 pada 2012, dan juara Liga Pemuda Prancis pada 2013.

3. Dinobatkan sebagai Best Guard of the Year dan Most Entertaining Player of the Year di Euroleague 2019

Pada 2016, Marine Johannes bergabung dengan salah satu tim papan atas Prancis, Tango Bourges. Ia membela Bourges selama 3 musim pada 2016--2019. Bersama Bourges, Johannes mencicipi sengitnya pertarungan di kompetisi bergengsi di Eropa, EuroLeague.

Pada 2018/2019, Johannes mencapai prestasi terbaiknya di level Benua Biru. Meski belum berhasil mengantarkan Bourges menjadi juara Women's EuroLeague, ia tampil memukau dengan rata-rata 15,1 poin, 4,7 assist, 2,8 rebound. Atas penampilannya tersebut, Johannes diganjar sebagai Best Guard of the Year dan Most Entertaining Player of the Year.

4. Marine Johannes bergabung dengan klub milik Tony Parker yang merupakan idolanya

Marine Johannes sangat mengidolakan Tony Parker. Itu pula yang menjadi salah satu alasan ia memutuskan bergabung dengan klub milik Tony Parker, LDLC Asvel Feminine. Johannes membela klub yang berbasis di Lyon, Prancis, ini pada 2019--2024. Dalam 2 musim pertamanya, ia membela Asvel Feminine di EuroLeague. Sayangnya, pada 2022 dan 2023, Asvel harus turun takhta ke EuroCup.

Meski hanya bermain di divisi kedua Eropa, Johannes tetap mampu menjadi pemain kunci Asvel Feminine. Pada 2023, ia mengoleksi rata-rata 18 poin dengan dilengkapi 3,7 rebound dan 4,2 assist. Pemain basket yang identik dengan nomor punggung 23 ini pun membawa Asvel Feminine keluar sebagai juara EuroCup dan dinobatkan sebagai final Most Valuable Player (MVP).

5. Mendapat berapa julukan saat bergabung dengan New York Liberty

Marine Johannes pernah mencoba WNBA Draft pada 2017, tetapi tidak terpilih (undrafted). Untungnya, namanya terus menjadi incaran beberapa tim WNBA. New York Liberty akhirnya memboyongnya pada 2019.

Pada musim pertamanya bersama mereka, Johannes bermain cukup baik dengan mengoleksi rata-rata 7,2 poin. Ia juga memperoleh dua career high point dengan mencetak 23 poin. Bersama Liberty, Johannes memang tidak menjadi starter. Meski begitu, ia selalu mampu menjadi pelapis utama yang mampu memberikan kontribusi besar bagi Liberty.

Johannes dianggap punya gaya bermain yang berbeda dari pemain Amerika Serikat. Namun, para pencinta WNBA mulai meliriknya berkat akurasinya dalam menembak tripoin dan umpan-umpannya yang luar biasa. Johannes juga memiliki gerakan menembak yang tidak umum, yang kemudian dikenal sebagai signature shot-nya dalam bentuk one-legged three point shot. Inilah yang membuat orang-orang menyebutnya Si Penembak Jitu Berkaki Satu.

Pada 2022, Johannes menjadi pemain WNBA dengan persentase tembakan tripoin terbaik dalam seratus percobaan. Persentasenya mencapai 43 persen. Berkat permainannya yang menghibur itu, ia mulai menjadi pemain kesayangan fans New York Liberty. Beberapa julukan ikonis makin banyak disematkan kepadanya, seperti The Wizard, One Legged Assassin, La Magicienne, hingga French Stephen Curry.

Saat Liberty menyabet gelar juara WNBA untuk pertama kali pada 2024 lalu, Johannes sendiri absen dalam skuad. Sebab, ia keluar dari WNBA untuk fokus berlatih bersama Timnas Prancis dalam persiapan Olimpiade 2024 Paris. Meski begitu, Johannes telah mencicipi gelar juara bersama Liberty di Commisioner's Cup 2023.

6. Punya komitmen besar untuk Timnas Prancis

Bagi sebagian besar atlet, memiliki kesempatan untuk membela tanah air adalah sebuah kebanggaan. Begitu juga bagi Marine Johannes. Ia dapat memperkuat Timnas Prancis sejak usia muda. Bahkan, Johannes selalu berpartisipasi di Olimpiade, FIBA Women's Eurobasket, dan FIBA Women's Basketball World Cup.

Ia sendiri memperkuat Timnas Prancis pertama kali saat berusia 21 tahun. Kala itu, Johannes menjadi pemain termuda Timnas Prancis untuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Dalam debutnya bersama mereka, ia mampu mencuri perhatian publik karena mengecoh pemain basket legendaris Amerika Serikat, Maya Moore, dengan crossover yang berujung tripoin.

Kini, meski selalu berada di bawah bayang-bayang Timnas AS yang dominan di kancah dunia, Timnas Prancis yang dibela Marine Johannes selalu dianggap sebagai tim yang kuat. Mereka boleh jadi satu-satunya yang mampu bersaing ketat dengan AS. Selama membela Prancis, Johannes sendiri telah mengoleksi sejumlah medali bergengsi, beberapa di antaranya:

Olimpiade:

  • Medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo

  • Medali perak Olimpiade 2024 Paris

FIBA Women's Eurobasket:

  • Medali perak FIBA Eurobasket 2017

  • Medali perak FIBA Eurobasket 2019

  • Medali perak FIBA Eurobasket 2021

7. Marine Johannes masih mengincar gelar juara di Eropa dan Amerika

Marine Johannes adalah pemain basket yang tidak kenal lelah. Ia selalu sibuk dengan bermain di level tertinggi. Saat selesai bertugas bersama New York Liberty di WNBA, ia biasanya kembali ke Eropa.

Berbagai pencapaian individu maupun juara domestik yang mentereng sudah banyak ia menangkan. Namun, tampaknya ia masih punya ambisi untuk mengoleksi gelar tertinggi di Eropa dan Amerika, yaitu juara Women's Euroleague dan WNBA.

Johannes nyaris mendapatkan gelar juara Women's Euroleage 2024/2025 saat memperkuat tim asal Turki, CBK Mersin. Namun, harapan itu pupus karena Mersin kalah dari USK Praha pada partai final. Pada 2025/2026 ini, Johannes akan kembali memupuk asa untuk mendapatkan gelar juara tersebut bersama tim Turki lain, Galatasaray.

Di WNBA, Johannes juga berpeluang besar mendapatkan gelar juara WNBA pertamanya bersama Liberty. Ia dianggap sebagai faktor x dari bangku cadangan mereka. Per Juli 2025 ini, Liberty juga memiliki catatan bagus dengan berada di puncak klasemen Wilayah Timur WNBA. Kans Johannes dkk melaju ke playoff terbuka lebar.

Marine Johannes adalah pebasket elite Eropa dengan talenta dan ciri khas yang unik. Gaya bermainnya yang tidak biasa membuatnya makin populer, baik di Amerika maupun Eropa. Banyak fans yang berharap Si Penembak Jitu Berkaki Satu andalan New York Liberty ini bisa mendapatkan gelar juara WNBA pertamanya tahun ini. Akankah pemain dengan julukan lain The Wizard tersebut bisa mendapatkannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team