Dua pembalap dan para staf Red Bull saat merayakan juara dunia di markas Red Bull di Milton Keynes, Inggris. (twitter.com/redbullracing)
Walaupun berhasil mendominasi Formula 1 2023, Max Verstappen yang dikenal perfeksionis tetap menuntut Red Bull agar memperbaiki kelemahan mobil. Dirinya mengungkapkan, para pesaingnya tentu tak tinggal diam melihat dominasinya dan akan mengembangkan mobil mereka agar lebih kompetitif pada musim mendatang. Ia tak sabar untuk menjajal mobil RB20 sekaligus mengetahui performa kompetitornya pada sesi tes bebas yang akan dilaksanakan pada akhir Februari 2024 di Bahrain.
Selain itu, dominasi Red Bull pada 2023 juga menguntungkan mereka dalam melakukan pengembangan mobil lebih awal dibandingkan rival mereka. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Team Principal Red Bull, Christian Horner, yang mengatakan bahwa timnya telah menghentikan pengembangan mobil RB19 sejak Agustus 2023. Tujuannya adalah agar timnya dapat lebih fokus untuk mempersiapkan mobil musim depan.
Namun, mereka memiliki kendala mengenai jangka waktu uji coba wind tunnel. Ini disebabkan sanksi yang mereka terima terkait pelanggaran batas anggaran musim 2021 yang mulai diberlakukan pada Oktober 2023. Selain didenda sebesar 7 juta dolar atau setara Rp107,7 miliar, mereka juga dijatuhi hukuman pengurangan tes aerodinamika sebesar 10 persen. Tentunya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Red Bull untuk mengembangkan mobil RB20.
Red Bull yang mendominasi Formula 1 2023 memiliki peluang besar untuk mempertahankan gelar juara dunia pada 2024. Namun, mereka harus menyadari kelemahan mobil mereka dan segera memperbaikinya. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Red Bull, terutama dengan adanya sanksi yang mereka terima terkait pelanggaran batas anggaran musim 2021.