Team Principal Red Bull Christian Horner (formula1.com)
Hukuman yang dijatuhkan FIA membuat Red Bull harus cermat dalam memutuskan penggunaan wind tunnel. Sebab, itu akan memengaruhi pengembangan mobil RB19 pada 2023, terutama dalam hal aerodinamika.
Christian Horner, Team Principal Red Bull, menganggap pembatasan kuota wind tunnel bukan hukuman ringan. Ia memperkirakan performa RB19 akan tereduksi hingga 0,5 detik per lap akibat berkurangnya jatah wind tunnel.
"Aku dengar orang bilang itu bukan hukuman berat. Namun, 10 persen alokasi waktu wind tunnel yang lebih sedikit dan peralatan aerodinamika lainnya adalah hukuman yang keras.
Itu bisa memakan waktu 0,25 hingga 0,5 detik per lap. Itu akan berdampak pada kemampuan kami untuk tampil di trek," ucap Horner dilansir PlanetF1.