Valentino Rossi merayakan kemenangan pada 2008. (motogp.com)
Dengan semangat berapi-api, Valentino Rossi tampil garang di lintasan. Haus akan gelar memotivasinya untuk tampil konsisten. Hasilnya memuaskan, dalam semusim ia mengumpulkan 373 poin yang merupakan raihan poin klasemen tertingginya sepanjang berkarier di ajang Grand Prix.
The Doctor memang tampil konsisten dengan selalu finis dan mendulang poin. Dari 18 balapan, ia meraih 16 podium, termasuk 9 kemenangan. Ia bahkan menang tiga kali beruntun di China, Prancis, dan Italia. Rossi juga menang lima kali beruntun di Amerika, Ceko, San Marino, Indianapolis, dan Jepang. Satu kemenangan lainnya ia dapatkan di Malaysia.
Rossi sering menang dengan selisih terpaut jauh. Ia bahkan bisa menang lebih dari 15 detik dari Toni Elias di seri Ceko. Pada balapan tesebut, duel sengit sejatinya terjadi antara Rossi dan Casey Stoner. Sayangnya, Stoner terjatuh sehingga Rossi melenggang finis terdepan tanpa saingan.
Duel legendaris antara Rossi dan Stoner justru terjadi di Sirkuit Laguna Seca, Amerika Serikat. Start dari pole position, Stoner punya kans besar untuk menang. Rossi tahu untuk menghambat kecepatan Stoner, ia harus berada di depannya.
Tak heran, duel seru pun terjadi sepanjang balapan. Puncaknya adalah aksi menyalip Rossi di tikungan Corkscrew yang melegenda. Pada tikungan terakhir, Stoner malah terjatuh. Rossi pun menang dari Stoner yang kembali ke lintasan untuk finis runner-up.
Berikut ini jarak kemenangan Rossi dengan para runner-up di belakangnya:
- Seri China: +3,890 detik dari Dani Pedrosa;
- Seri Prancis: +4,997 detik dari Jorge Lorenzo;
- Seri Italia: +2,201 dari Casey Stoner;
- Seri Amerika: +13,001 dari Stoner;
- Seri Ceko: +15,004 dari Toni Elias;
- Seri San Marino: +3,163 dari Lorenzo;
- Seri Indianapolis: +5,972 dari Nicky Hayden;
- Seri Jepang: +1,943 dari Stoner; dan
- Seri Malaysia: +4,008 dari Pedrosa.