MotoGP 2015 berjalan dengan penuh warna. Dari segi pembalap, Jack Miller debut di kelas premier. Ia merupakan pembalap Moto3 pertama yang langsung naik ke MotoGP tanpa melewati kelas intermediate atau Moto2.
Dari segi pabrikan, ada dua merek yang comeback ke ajang Grand Prix. Aprilia debut kembali di MotoGP. Tim pabrikan Noale ini bekerja sama dengan Fausto Gresini untuk memulai perjalanan berlikunya di kelas premier. Selain Aprilia, Suzuki juga comeback dengan diperkuat Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
Di garasi pabrikan lain, Ducati mulai unjuk gigi dalam hal inovasi. Pada musim inilah Ducati Desmosedici racikan pertama Gigi Dall'Igna mengaspal. Ia mengenalkan penggunaan aerodinamika modern di motor MotoGP dengan menempelkan winglet pada Desmosedici. Bagi Ducati kala itu, winglet dianggap penting untuk mengurangi wheelie (ban depan motor terangkat) saat start balapan.
Dari segi teknis, ada juga hal menarik selain winglet. Tahun 2015 adalah musim terakhir Bridgestone memasok ban MotoGP. Mulai musim berikutnya hingga seterusnya, Michelin mengambil alih peran ini dengan menjadi pemasok tunggal.
Paling menarik dari musim 2015 tentu saja ada pada segi kompetisinya. Pada tahun inilah rivalitas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez mencapai titik didih. Saat balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, mereka terlibat insiden kontroversial yang kelak dikenal sebagai Sepang Clash.
Rossi dihukum memulai balapan dari posisi terakhir pada seri berikutnya di Valencia. Marquez sendiri tak mendapatkan sanksi. Dengan selisih poin antara Rossi dan Jorge Lorenzo yang tinggal 7 poin, penentuan gelar pun sangat terbuka di seri terakhir Valencia.
Lantaran kasus ini, MotoGP juga merombak manajemen balapnya. Itu gara-gara salah satu pejabat Dorna diduga memanfaatkan Sepang Clash untuk tujuan komersial dengan cara memengaruhi keputusan sanksi race direction agar perebutan gelar antara Rossi dan Lorenzo makin panas pada seri terakhir. Insiden di Sepang inilah yang jadi faktor penting lahirnya panel steward MotoGP yang bertugas memberi sanksi pembalap.
Rivalitas Marc Marquez dan Valentino Rossi memanas. Namun, pembalap pemenang musim itu bukan hanya keduanya. Masih ada pembalap lain yang juga jadi kampiun. Siapa saja?