Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tokoh bulu tangkis Indonesia, Justian Suhandinata (dok. PP PBSI)

Jakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari keluarga Suhandinata. Sosok Justian Suhandinata wafat pada usia 75 tahun, Jumat (4/11/2022) malam.

Kabar ini membuat nama Suhandinata kembali terdengar. Mungkin, namanya tak terlalu dikenal seperti tokoh bulu tangkis Indonesia lainnya.

Tapi, trah Suhandinata bisa dibilang merupakan diplomat bulu tangkis terbaik yang Indonesia punya. Kiprahnya besar, tak hanya untuk bulu tangkis Indonesia, tapi juga dunia.

1. Namanya diabadikan sebagai nama turnamen bergengsi

Skuad Indonesia memenangkan Piala Suhandinata 2019 (badmintonindonesia.org)

Bicara soal nama keluarga Suhandinata, sudah barang tentu teringat pada sosok Suharso Suhandinata. Sebab, Suharso merupakan bagian keluarga Suhandinata yang paling berprestasi.

Putra Suharso yang bernama Justian, memperjuangkan agar nama ayahnya diabadikan jadi titel salah satu turnamen bergengsi dunia. Wajar saja, Suharso bersama Sudirman punya peranan penting mempersatukan organisasi bulu tangkis dunia yang sempat terpecah.

Perjuangan Justian tak sia-sia. Nama Suhandinata menjadi titel turnamen bulutangkis beregu campuran junior atau BWF World Junior Mixed Team Championship sejak 2008.

2. Damaikan BWF dan IBF

Skuad Indonesia memenangkan Piala Suhandinata 2019 (badmintonindonesia.org)

Salah satu peran krusial Suharso yang berarti bagi dunia bulu tangkis internasional yakni ketika sukses menyatukan dua federasi bulu tangkis, IBF dan WBF. Bersama Dick Sudirman, keduanya sukses membuat terobosan baru dan menjadikan bulu tangkis dunia bersatu.

Unifikasi kedua federasi itu pada akhirnya melahirkan BWF. Lewat sumbangsih Suhandinata dan Sudirman pula, bulu tangkis makin lebar jalannya menuju panggung dunia, hingga akhirnya diakui sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Olimpiade 1992 menjadi debut bagi bulu tangkis di pentas bergengsi. Tak tanggung-tanggung, Indonesia langsung memborong dua medali emas dari tunggal putri dan putra melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

3. Selamatkan PB Tangkas

goodnewsfromindonesia.id

Suharso juga punya jasa besar dalam menyelamatkan salah satu klub terbesar dan tertua di Indonesia. Pada 1962 silam, Suharso memutuskan buat mengelola PB Tangkas.

Kehadiran Suharso membuat PB Tangkas urung bubar. Setelah kehadiran Suharso, PB Tangkas terus bertahan dan berkembang, hingga mengorbitkan sejumlah atlet besar di masa mendatang seperti Ricky Soebagja, Icuk Sugiarto, hingga Liliyana Natsir, sebelum pindah ke PB Djarum.

4. Berdedikasi untuk bulu tangkis Indonesia

Tokoh bulu tangkis Indonesia, Justian Suhandinata (dok. PP PBSI)

Keluarga Suhandinata bisa dibilang jadi diplomat terbaik bulu tangkis Indonesia. Tak hanya Suharso, Justian pun aktif di organisasi bulu tangkis Tanah Air.

Justian memperoleh gelar kehormatan sebagai satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan Honorary Life Vice President dari BWF. Penghargaan ini diserahkan dalam forum AGM BWF di Gold Coast, Australia pada 20 Mei 2017 lalu.

Sepanjang kariernya sebagai pebulu tangkis, Justian masuk dalam tim bayangan Piala Thomas 1967. Justian juga aktif dalam bidang organisasi tepok bulu di Tanah Air.

Justian pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan PBSI Jakarta Selatan sebelum menjadi Ketua Umum PBSI Jakarta Selatan. Justian juga menjadi anggota Komisi Teknik PBSI DKI Jakarta, hingga Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta.

Tak hanya itu, Justian juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PP PBSI, Wakil Ketua Umum PP PBSI, dan Sekretaris Dewan Pengawas PP PBSI.

Justian juga aktif brgabung dalam organisasi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Justian pernah menjadi Vice President BWF (1993-1995) dan jabatan terakhir sebagai Council Member BWF. 

Sebelum tutup usia, Justian masih menjabat sebagai Dewan Penasihat PP PBSI 2020-2024.

Editorial Team