Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi motor MotoGP (commons.wikimedia.org/NickeldimeC)
ilustrasi motor MotoGP (commons.wikimedia.org/NickeldimeC)

Intinya sih...

  • Honda tidak lagi mendominasi MotoGP setelah 5 tahun terakhir hanya mengoleksi 4 kemenangan.
  • Sejak awal 2020, Honda mulai mengalami musim memilukan karena cedera panjang Marc Marquez dan pengembangan motor yang tak seinovatif.
  • Honda kini masuk dalam tim konsesi yang mendapat hak istimewa dalam pengembangan motor, serta membuka diri pada teknologi Eropa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Honda pernah begitu mendominasi MotoGP. Sepanjang keikutsertaannya di ajang Grand Prix, Honda sudah merebut 313 kemenangan, jumlah terbanyak daripada pabrikan lain. Menariknya, setengah dari jumlah itu diraih para era MotoGP yang dimulai pada 2002. Dalam 2 dekade terakhir, Honda mengoleksi 157 kemenangan.

Pada era MotoGP, Honda memang tampil begitu digdaya lewat para pembalap hebatnya. Selain rutin menang, pabrikan Jepang ini pun sering merengkuh belasan kemenangan dalam semusim. Sayangnya, pamor Honda seolah menurun dalam 5 tahun terakhir.

Jangankan jadi kampiun, bersaing di barisan depan pun Honda kesulitan. Lantas, bagaimana tren kemenangan Honda setiap tahunnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Rossi, Pedrosa, dan Stoner pernah jadi ujung tombak Honda

Saat MotoGP beralih dari mesin 2-tak 500c ke mesin 4-tak 990cc pada 2002, Honda tengah diperkuat pembalap hebat. Valentino Rossi jadi ujung tombak dalam perebutan titel. Selama 2 musim, Rossi merengkuh 20 kemenangan dan 2 titel. Namun, Rossi kemudian berpaling ke Yamaha.

Sepeninggal Rossi, Honda tak kehabisan talenta. Kampiun seperti Sete Gibernau, Max Biaggi, dan Marco Melandri masih bisa merebut podium tertinggi. Dengan beberapa kemenangan, Nicky Hayden juga meraih titel musim 2006.

Setelahnya, Honda mengandalkan Dani Pedrosa untuk bersaing di barisan terdepan. Sejak debut pada 2006, Pedrosa selalu mempersembahkan kemenangan tiap musimnya selama 12 tahun beruntun. Pedrosa hanya tak bisa menjadi peraih titel.

Pada musim 2011, Honda tampil dominan dengan adanya Casey Stoner yang kembali merebut titel. Selama dua musim berjalan, Honda bisa merengkuh belasan kemenangan per tahunnya. Itu juga berkat kepiawaian Pedrosa.

2. Marquez membawa Honda ke puncak dominasi MotoGP

Memasuki musim 2013, Honda memasuki era baru. Kedatangan pembalap sekaliber Marc Marquez, Honda kembali merebut kejayaannya. Di tangan Marquez, RC213V menjelma mesin buas yang tak terkejar.

Dari 2013 hingga 2019, Marquez minimal merebut 5 kemenangan pada tiap musimnya. Capaian paling tinggi pada 2014 ketika Marc menang sebanyak 14 kali. Gelar juara dunia pun jadi langganan milik Honda. Marquez jadi juara musim 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

Sayangnya, Marc Marquez cedera panjang mulai awal 2020. Kehilangan jagoannya, Honda mulai mengalami musim memilukan. Pengembangan RC213V yang tak seinovatif pabrikan lain pun jadi alasan. Akibatnya fatal, Honda tak bisa bersaing melawan Ducati dan kehilangan dominasi.

3. Daftar kemenangan Honda pada era MotoGP

Selama 5 tahun terakhir, Honda hanya bisa mengoleksi 4 kemenangan saja. Tak heran jika Marquez meninggalkan Honda pada penghujung musim 2023. Honda pun kini masuk dalam tim konsesi yang mendapat hak istimewa dalam pengembangan motor.

Berikut ini daftar kemenangan Honda setiap musimnya pada era MotoGP:

  • 2002: 14 kemenangan (Valentino Rossi 11, Alex Barros 2, Tohru Ukawa 1);
  • 2003: 15 kemenangan (Valentino Rossi 9, Sete Gibernau 4, Max Biaggi 2);
  • 2004: 7 kemenangan (Sete Gibernau 4, Makoto Tamada 2, Max Biaggi 1);
  • 2005: 4 kemenangan (Marco Melandri 2, Nicky Hayden 1, Alex Barros 1);
  • 2006: 8 kemenangan (Marco Melandri 3, Nicky Hayden 2, Dani Pedrosa 2, Toni Elias 1);
  • 2007: 2 kemenangan (Dani Pedrosa);
  • 2008: 2 kemenangan (Dani Pedrosa);
  • 2009: 3 kemenangan (Dani Pedrosa 2, Andrea Dovizioso 1);
  • 2010: 4 kemenangan (Dani Pedrosa);
  • 2011: 13 kemenangan (Casey Stoner 10, Dani Pedrosa 3);
  • 2012: 12 kemenangan (Dani Pedrosa 7, Casey Stoner 5);
  • 2013: 9 kemenangan (Marc Marquez 6, Dani Pedrosa 3);
  • 2014: 14 kemenangan (Marc Marquez 13, Dani Pedrosa 1);
  • 2015: 7 kemenangan (Marc Marquez 5, Dani Pedrosa 2);
  • 2016: 9 kemenangan (Marc Marquez 5, Cal Crutchlow 2, Dani Pedrosa 1, Jack Miller 1);
  • 2017: 8 kemenangan (Marc Marquez 6, Dani Pedrosa 2);
  • 2018: 10 kemenangan (Marc Marquez 9, Cal Crutchlow 1);
  • 2019: 12 kemenangan (Marc Marquez);
  • 2020: 0 kemenangan;
  • 2021: 3 kemenangan (Marc Marquez);
  • 2022: 0 kemenangan;
  • 2023: 1 kemenangan (Alex Rins); dan
  • 2024: 0 kemenangan.

Honda tentu tak berdiam diri. Sederet langkah perbaikan mulai diterapkan. Kini Honda membuka diri pada teknologi dan teknisi asal Eropa. Dengan mentalitas baru, bisakah Honda kembali mendominasi MotoGP?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team