Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sesi Latihan Bebas 1 (FP1) MotoGP Mandalika, Jumat (27/9/2024) (IDN Times / Linggauni)
Sesi Latihan Bebas 1 (FP1) MotoGP Mandalika, Jumat (27/9/2024) (IDN Times / Linggauni)

Intinya sih...

  • MotoGP Mandalika 2025 perkirakan berdampak Rp4,8 triliun bagi perekonomian dan masyarakat.

  • Event ini menjadi etalase wajah Indonesia di panggung dunia, bukan hanya sport tourism tetapi juga national branding.

  • MotoGP Mandalika mengubah cara pandang dunia terhadap olahraga Indonesia, memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sport tourism.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), Erick Thohir, menegaskan MotoGP Mandalika 2025 tak cuma sekadar ajang balap kelas dunia. Ajang ini jadi penggerak sport tourism Indonesia.

Indonesia akan kembali menjadi sorotan dunia dengan digelarnya MotoGP Mandalika 2025 yang akan berlangsung pada 3 sampai 5 Oktober. Ajang ini jadi bagian dari warisan Indonesia di kancah internasional.

Dengan kontrak penyelenggaraan hingga 2031, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan manfaat jangka panjang, baik dari sisi peningkatan ekonomi lokal maupun prestasi olahraga nasional dari ajang ini.

“Dari Kemenpora, fokus kita adalah sport tourism. MotoGP ini momentum penting, karena event multiyears ini berlangsung hingga 2031. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat national branding Indonesia,” ujar Erick dalam keterangannya.

1. MotoGP Mandalika 2025 bawa dampak Rp4,8 triliun

Sesi Latihan Bebas 1 (FP1) MotoGP Mandalika, Jumat (27/9/2024) (IDN Times / Linggauni)

MotoGP Mandalika 2025 diperkirakan akan membawa dampak besar bagi perekonomian dan masyarakat diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun. Perputaran ekonomi itu bersumber dari berbagai sektor.

Belanja wisatawan (akomodasi, makanan, minuman), aktivitas UMKM, pendapatan daerah dan transaksi ekonomi langsung selama acara, jadi bagian dari perputaran ekonomi selama MotoGP Mandalika 2025.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta, menegaskan bahwa angka tersebut membuktikan sport tourism sudah menjadi kekuatan baru bagi Indonesia.

“Event ini terbukti menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, meningkatkan kinerja UMKM hingga 30 sampai 50 persen per tahun, serta mendongkrak kunjungan wisatawan nasional hingga 51 persen. Keterlibatan masyarakat lokal mencapai 70 persen, bahkan marshal Mandalika kini dipercaya bertugas di Sepang dan negara Asia lainnya,” ujar Isnanta.

2. Etalase wajah Indonesia di panggung dunia

Race MotoGP Mandalika, Minggu (29/9/2024). (dok. ITDC)

Isnanta menyebut, MotoGP Mandalika bukan sekadar balapan, melainkan etalase wajah Indonesia di panggung dunia. Oleh karena itu, Isnanta menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan event ini.

“MotoGP Mandalika adalah panggung internasional yang menampilkan NTB sekaligus Indonesia. Ini bukan hanya sport tourism, tetapi juga national branding yang membuat industri olahraga kita terus melaju,” tegas Isnanta.

3. MotoGP Mandalika mengubah cara pandang

ITDC, selaku anak usaha InJourney melibatkan sekitar 3.000 SDM lokal dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024 yang  berlangsung pada 27-29 September 2024 (dok. InJourney)

Lebih lanjut, Isnanta menilai MotoGP Mandalika telah mengubah cara pandang dunia terhadap olahraga Indonesia. Dia menyebut, keberhasilan Mandalika memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sport tourism.

“Kita ingin cerita sukses MotoGP Mandalika ini tidak berhenti di sini. Ke depan, event olahraga internasional harus lebih banyak hadir di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, semua punya potensi,” ujar Isnanta.

Editorial Team