Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembalap Mercedes di Formula 1 (pixabay.com/Photoshoot4You)

Intinya sih...

  • Kontrak George Russell bersama Mercedes berakhir 2025.

  • Russell bisa bergabung dengan Cadillac, Alpine, atau bertukar posisi dengan Max Verstappen di Red Bull.

  • Bertahan di Mercedes menjadi opsi terbaik bagi Russell karena konsistensi dan hubungan yang terjalin sejak level junior.

Kontrak George Russell bersama Mercedes akan berakhir pada akhir musim 2025 ini. Masa depan Russell masih cukup abu-abu karena hingga seri ke-12 di GP Inggris, belum ada tanda-tanda perpanjangan kontrak. Mercedes juga dikabarkan ingin mengganti George Russell dengan Max Verstappen.

Situasi yang masih belum jelas membuat Russell memiliki beberapa opsi untuk musim 2026. Ada beberapa tim yang bisa menjadi opsi bagi Russell karena belum menentukan daftar pembalap. Berikut empat opsi yang paling memungkinkan bagi Russell untuk musim 2026.

1. Cadillac bisa menjadi opsi bagi George Russell

Cadillac akan menjadi tim kesebelas di Formula 1 2026. Mengontrak pembalap berpengalaman seperti Russell bisa menjadi langkah yang bagus bagi tim asal Amerika Serikat tersebut. Pembalap berpengalaman bisa memberikan banyak masukan terkait pengembangan mobil.

Namun, Russell bukanlah satu-satunya kandidat untuk mengisi kursi Cadillac. Sergio Perez dan Valtteri Bottas yang kini tengah menganggur menjadi dua nama teratas bagi Cadillac. Selain itu, nama-nama lain seperti Mick Schumacher, Zhou Guanyu, hingga Jack Doohan juga masuk radar Cadillac.

Bergabung dengan Cadillac sebenarnya bukan opsi terbaik bagi Russell. Sebab, tim baru biasanya cenderung kesulitan bersaing di papan atas. Russell akan lebih sulit untuk meraih kemenangan hingga gelar juara dunia.

2. George Russell bisa mengisi kursi kedua Alpine

Alpine masih belum menentukan pendamping bagi Pierre Gasly untuk musim 2026. Kursi kedua Alpine saat ini dihuni Jack Doohan dan Franco Colapinto yang tampil bergantian pada 2025 ini. Namun, kedua pembalap tersebut belum mampu memberikan performa yang meyakinkan.

Tim asal Prancis tersebut menjadi opsi yang lebih baik dibanding Cadillac. Sebab, Alpine akan menggunakan mesin Mercedes mulai musim 2026. Sesuatu yang sudah tak asing bagi Russell. Ia selalu menggunakan mesin Mercedes sejak debut di Formula 1 pada 2019.

Namun, bergabung dengan Alpine tak menjamin Russell bisa konsisten berada di barisan depan. Mereka cukup keteteran pada paruh pertama musim 2025. Alpine bahkan berada di dasar klasemen konstruktor dengan 19 poin dari 12 balapan.

3. George Russell bisa bertukar posisi dengan Max Verstappen di Red Bull

Bergabung dengan Red Bull bisa menjadi opsi terbaik bagi Russell jika Mercedes pada akhirnya merekrut Max Verstappen. Pertukaran dua pembalap tersebut terbilang sama-sama menguntungkan bagi kedua tim. Mercedes mendapat peraih empat gelar juara dunia, sementara Red Bull mendapat pengganti yang sepadan.

Russell berpotensi menjadi pembalap utama tim berlogo banteng tersebut. Yuki Tsunoda yang saat ini menjadi pembalap kedua Red Bull masih cukup kesulitan untuk beradaptasi. Sementara, Liam Lawson dan Isack Hadjar yang kini membela Racing Bulls masih terlalu muda untuk mengemban tugas sebagai pembalap utama.

Meski begitu, bergabung dengan Red Bull bukannya tanpa cela. Mereka tengah dalam kondisi yang tak stabil setelah memecat Christian Horner dari posisi Team Principal. Mobil mereka saat ini juga sedikit mengalami penurunan. Selain itu, mesin Ford yang akan dipakai Red Bull mulai musim 2026 juga masih belum tentu bisa membawa ke papan atas.

4. Bertahan di Mercedes menjadi opsi terbaik bagi George Russell

Opsi terbaik bagi George Russell sepertinya memang bertahan dengan Mercedes. Russell sudah bersama Mercedes sejak di level junior. Selain itu, Mercedes masih cukup konsisten untuk bersaing di papan atas.

Sebenarnya, tak ada alasan bagi Mercedes untuk melepas Russell pada akhir musim 2025. Russell terbukti tampil cukup solid selama membela Mercedes sejak 2022. Ia bahkan mampu meraih kemenangan di GP Kanada 2025 meski tak memiliki mobil terbaik di lintasan.

Namun, situasi akan cukup pelik jika Mercedes mendatangkan Max Verstappen. Keduanya diketahui memiliki hubungan yang tak terlalu baik. Hal itu akan membuat kondisi garasi Mercedes menjadi cukup panas. Hal serupa pernah terjadi ketika Mercedes memiliki Lewis Hamilton dan Nico Rosberg di belakang kemudi.

Adanya Verstappen juga membuat Russell tak lagi menjadi pembalap utama. Status Verstappen sebagai peraih empat gelar juara dunia jelas membuat Mercedes lebih mengutamakannya. Hal itu akan membuat ambisi Russell untuk meraih gelar juara dunia semakin sulit.

Masa depan George Russell masih belum jelas untuk musim 2026. Bertahan dengan Mercedes masih menjadi opsi terbaik baginya. Namun, jika ia terdepak pada akhir musim, Cadillac, Alpine, dan Red Bull bisa menjadi pilihan bagi Russell.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team