Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Francesco Bagnaia berada di depan Jorge Martin dan Marc Marquez saat sprint race GP Austria 2024. (motogp.com)
Francesco Bagnaia berada di depan Jorge Martin dan Marc Marquez saat sprint race GP Austria 2024. (motogp.com)

Ducati menjadi pabrikan dengan performa menjanjikan di MotoGP saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan dominasi pabrikan asal Italia di kejuaraan. Posisi empat besar di klasemen pembalap dikuasai pembalap bermotor Ducati. Selain itu, Ducati juga memimpin klasemen konstruktor dengan keunggulan 181 poin dari Aprilia.

Meski begitu, Ducati bukannya tanpa sorotan. Apalagi, sejumlah pihak menilai ada perbedaan spesifikasi antara Desmosedici GP24 dan GP23. Pablo Nieto selaku manajer tim VR46 Racing angkat bicara mengenai topik tersebut. Ia menyebut Desmosedici GP24 lebih sederhana dibandingkan dengan versi terdahulu.

1. Perbedaan performa Desmosedici GP23 dan GP24 jadi sorotan

Jorge Martin berada di depan Francesco Bagnaia dan Marc Marquez saat sprint race GP Austria 2024. (motogp.com)

Munculnya topik seputar perbedaan performa tim yang memakai motor Ducati telah menyeruak sejak awal musim. Hal itu tak lepas dari perbedaan hasil yang diperoleh pembalap bermotor Desmosedici GP24 dibandingkan dengan yang memakai versi tahun lalu. Hingga GP Austria 2024, pembalap yang dipersenjatai Desmosedici GP23 belum mampu meraih kemenangan.

Kondisi tersebut berbeda dibandingkan tahun lalu. Marco Bezzecchi yang memacu Desmosedici GP22 mampu bersaing di barisan depan melawan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia yang menunggangi motor versi terbaru. Bezzecchi tercatat mengemas tiga kemenangan saat main race dan menyudahi MotoGP 2023 dengan bertengger di peringkat ketiga.

Musim ini, Marc Marquez muncul sebagai pembalap dengan capaian terbaik memakai motor Desmosedici GP23. Akan tetapi, pembalap Spanyol itu belum berhasil meraih kemenangan, baik saat sprint maupun main race. Marquez justru kehilangan posisi ketiga setelah Enea Bastianini mampu menyalip koleksi poinnya di klasemen pembalap.

2. Francesco Bagnaia menampik adanya kesenjangan antara Desmosedici GP23 dan GP24

Francesco Bagnaia berselebrasi usai menang di main race GP Austria 2024. (motogp.com)

Adanya perbedaan antara Desmosedici GP23 dan GP24 memantik reaksi Francesco Bagnaia. Pembalap Ducati Lenovo Team itu menepis anggapan adanya kesenjangan di antara kedua motor tersebut. Bagnaia malah menyebut Desmosedici GP23 lebih banyak menerima pengembangan pada tahun ini ketimbang versi GP24.

“Tentang semua yang aku akan katakan, mereka tak akan mendengarku karena semua orang punya pemikirannya. Aku tak peduli tentang itu. Aku telah menguji kedua motor dan tak ada yang seperti GP22. Itu adalah motor yang paling seimbang di antara semuanya.

Agak aneh bahwa hingga GP Prancis GP23 selalu bertarung untuk kemenangan dan sejak itu hingga sekarang kami selalu jauh di depan tanpa peningkatan apa pun. Kami belum mendapatkan evolusi sejak tes. Namun, GP23 telah memperoleh 2 atau 3 evolusi sejak awal tahun. Pada akhirnya, keduanya sangat mirip. Aku tahu tak ada yang mendengarkanku, tetapi itu kenyataannya,” kata Francesco Bagnaia dilansir Crash.

3. Pablo Nieto mennilai Desmosedici GP24 lebih mudah dan jinak untuk dikendarai

Francesco Bagnaia berada di depan Marc Marquez saat main race GP Portugal 2024. (motogp.com)

Berbeda dari Francesco Bagnaia, Pablo Nieto melihat ada perbedaan antara Desmosedici GP23 dan GP24. Ia menilai motor Ducati versi terbaru selangkah lebih maju daripada GP23. Selain itu, Nieto juga menyoroti gaya balap yang turut memengaruhi saat memacu motor di atas lintasan.

“Pada kejuaraan tahun lalu, jarak antara Desmosedici GP23 dan GP22 tidak sebesar itu. Akan tetapi, kali ini sedikit lebih banyak. Meski begitu, hal yang lebih penting adalah cara Anda berkendara.

Katakanlah motor versi baru jauh lebih mudah dan jinak, sedangkan puncak tenaga mesin disalurkan lebih agresif pada motor versi sebelumnya. Suka atau tidak, hal ini membuat pengendalian motor menjadi lebih buruk,” jelas Pablo Nieto dikutip GPOne.

Terlepas dari itu, tak bisa dimungkiri Ducati terus menunjukkan dominasinya di MotoGP. Persaingan gelar juara dunia juga dikuasai pembalap Ducati. Menarik melihat kinerja mereka pada seri balap yang tersisa musim ini. Akankah pembalap Desmosedici GP23 bisa meraih setidaknya satu kemenangan tahun ini? Layak untuk ditunggu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team