Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Alex Rins berada di depan Luca Marini saat sprint race GP Thailand pada 26 Oktober 2024. (yamahamotogp.com)

MotoGP 2024 telah tutup buku. GP Solidaritas yang berlangsung di Barcelona, Spanyol, pada 15–17 November 2024, menjadi seri pemungkas dalam ajang balap tersebut. Jorge Martin menuntaskan persaingan dengan merebut gelar juara dunia.

Walau sudah tutup tirai, masih ada cerita tersisa dari ketatnya pergulatan di MotoGP 2024. Salah satunya perihal capaian pabrikan Jepang yang jauh dari kata memuaskan. Honda dan Yamaha tak mampu meraih kemenangan dalam 20 seri balap sepanjang tahun ini. Torehan tersebut justru malah mengulangi hasil yang terjadi pada 54 tahun silam.

1. Pabrikan Jepang gagal mendulang kemenangan di GP500 1970

Luca Marini berada di depan Alex Rins saat grand prix race GP Thailand pada 27 Oktober 2024. (Dok. Honda Racing Corporation)

Pabrikan Jepang pernah mengalami kondisi gagal meraih kemenangan selama satu musim balap pada masa lampau. Hal tersebut terjadi pada 1970, tepatnya 54 tahun lalu. Ketika itu, kelas utama grand prix masih menggunakan motor 500cc.

Pabrikan Eropa tampil dominan dengan MV Agusta sukses merebut gelar juara konstruktor. Gelar tersebut sukses direngkuh pabrikan asal Italia itu berkat penampilan mentereng Giacomo Agostini yang berhasil membukukan 10 dari 11 kemenangan. Capaian tersebut mengantarkan Agostini merengkuh gelar juara untuk kelima kalinya secara beruntun.

Satu kemenangan lainnya untuk MV Agusta diraih Angelo Bergamonti. Pembalap yang juga satu negara dengan MV Agusta itu finis terdepan di GP Spanyol yang dihelat di Sirkuit Montjuic. MV Agusta kala itu benar-benar menyapu bersih semua balapan dengan finis sebagai pemenang.

2. Tradisi pabrikan Jepang menang balapan kembali berlanjut pada 1971 hingga 2023

Editorial Team

Tonton lebih seru di