10 Pembalap Peraih Grand Slam Terbanyak di Formula 1 

Gelar peraih grand slam terbanyak di Formula 1 dipegang oleh Jim Clark pada era 1960-an. Pembalap Inggris ini mengoleksi delapan grand slam bersama Lotus. Yang pertama diraihnya di tanah kelahirannya sendiri, yaitu GP Inggris 1962.

Pada 1963, musim di mana ia merebut gelar juara dunia pertamanya, Clark menambah tiga koleksi grand slam di GP Belanda, GP Prancis, dan GP Meksiko. Pada 1964, Clark meraih satu grand slam kembali di GP Inggris. Tiga sisanya diraih pada 1965 di GP Afrika Selatan, GP Prancis, dan GP Jerman yang turut membawanya meraih gelar juara dunia keduanya di Formula 1.

Selanjutnya adalah Lewis Hamilton yang meraih enam grand slam bersama Mercedes. Menariknya, grand slam pertamanya adalah kemenangan debut bersama Mercedes sekaligus untuk pertama kalinya ia memimpin kemenangan 1-2 untuk Mercedes. Hal ini terjadi di GP Malaysia 2014, di mana Lewis Hamilton didampingi Nico Rosberg di podium kedua. Seperti 2014, ia kembali mencatatkan satu grand slam pada 2015 di GP Italia.

Pada 2017, Hamilton meraih tiga grand slam di GP China, GP Kanada, dan GP Inggris. Di Kanada dan Inggris, ia kembali memimpin hasil finis 1-2 untuk Mercedes didampingi Valtteri Bottas di podium kedua. Balapan penutup musim 2019, yakni GP Abu Dhabi menjadi balapan terakhir kali Hamilton meraih grand slam.

Mundur ke era 1950-an, ada Alberto Ascari yang meraih lima grand slam di Formula 1. Pembalap Italia ini adalah peraih dua gelar juara dunia bersama Ferrari pada 1952 dan 1953. Ia meraih lima grand slam dalam dua musim tersebut.

Ia menjuarai 11 dari 13 balapan yang diadakan selama dua musim. Lima balapan di mana ia meraih grand slam adalah GP Prancis 1952, GP Jerman 1952, GP Belanda 1952, GP Argentina 1953, dan GP Inggris 1953. Empat grand slam pertamanya semakin istimewa karena ditemani Giuseppe Farina di podium kedua untuk membawa Ferrari finis 1-2.

Pembalap lainnya yang juga pernah meraih lima grand slam adalah Michael Schumacher. Peraih tujuh gelar juara dunia ini mencatatkan grand slam pertamanya di GP Monako 1994 saat ia mencetak pole position perdana di Formula 1. Kemenangan ini cukup emosional karena terjadi di satu balapan setelah Ayrton Senna meninggal dunia di GP San Marino. Lalu, di tahun yang sama, Schumacher yang membela Benetton saat itu kembali meraih grand slam di GP Kanada.

Krusialnya, ia harus menunggu delapan musim untuk kembali meraih grand slam. Bersama Ferrari, ia mempersembahkan grand slam perdananya untuk tim Italia tersebut di GP Spanyol 2002. Lalu, pada 2004 ketika ia menjuarai 13 dari 18 balapan yang diselenggarakan, Schumacher meraih dua grand slam sekaligus memimpin hasil finis 1-2 untuk Ferrari di GP Australia dan GP Hungaria. Di kedua balapan tersebut, Rubens Barrichello jadi rekan yang finis di podium kedua.

Pembalap Inggris yang juga sukses meraih grand slam adalah Jackie Stewart. Sepanjang kariernya di balapan jet darat ini medio 1965–1973, ia meraih tiga gelar juara dunia pada 1969, 1971, dan 1973. Lalu, ia mengoleksi empat grand slam yang terjadi pada musim saat ia meraih dua gelar juara dunia pertamanya.

Pada 1969, ia bersama rekannya, Jean-Pierre Beltoise membawa Matra finis 1-2 di GP Prancis. Lalu, pada 1971, ketika membela Tyrrell, Stewart meraih dua grand slam di GP Monako dan GP Prancis. Grand slam terakhirnya terjadi di GP Amerika Serikat 1972. Nah, di GP Prancis 1971 dan GP Amerika Serikat 1972, ia membawa Tyrrell finis 1-2 ditemani F. Cevert di podium kedua.

Menyusul pencapaian grand slam Jackie Stewart adalah Ayrton Senna. Peraih tiga juara dunia pada 1988, 1990, dan 1991 ini meraih grand slam perdananya di GP Portugal 1985. Hasil ini semakin istimewa karena merupakan kemenangan pertamanya di Formula 1 ketika ia membela Lotus.

Pembalap Brasil ini perlu menanti tiga musim untuk meraih grand slam keduanya di GP Spanyol 1989. Satu musim berikutnya, Senna mengoleksi dua grand slam terakhirnya di GP Monako 1990 dan GP Italia 1990. Di kedua balapan tersebut, ia ditemani rekan satu timnya di McLaren, Gerhard Berger, yang menempati podium ketiga.

Lagi-lagi pembalap Inggris berhasil masuk ke daftar peraih grand slam terbanyak di Formula 1. Sama seperti Jackie Stewart, Nigel Mansell juga berhasil mengoleksi empat grand slam. Keempatnya diraih bersama Williams.

Mansell meraih grand slam pertamanya di GP Inggris 1991. Tiga sisanya diraih pada 1992 ketika ia meraih satu-satunya gelar juara dunia Formula 1. Pada tahun tersebut, ia menambah koleksi grand slam di GP Afrika Selatan, GP Spanyol, dan GP Inggris. Di Afrika Selatan dan Inggris, ia membawa Williams menang 1-2 berkat rekannya, Riccardo Patrese yang finis di podium kedua.

Setelah Michael Schumacher, Jerman juga memiliki pembalap lain yang ikut meraih grand slam. Pembalap itu adalah Sebastian Vettel yang mengoleksi empat grand slam dalam tiga musim yakni 2011 hingga 2013. Ketiga musim tersebut merupakan kejayaan Vettel meraih tambahan tiga gelar juara dunia bersama Red Bull menyusul gelar pertamanya pada 2010.

Grand slam pertama Vettel terjadi di GP India 2011 disusul dengan kemenangan di GP Jepang 2012. Lalu, ia meraih dua grand slam beruntun dengan menjuarai GP Singapura 2013 dan GP Korea 2013. Dua grand slam beruntun itu masuk dalam rangkaian sembilan kemenangan beruntun Vettel pada 2013 yang legendaris.

Sebelum Ayrton Senna, pembalap Brasil yang lebih dulu mencatatkan namanya sebagai peraih grand slam di Formula 1 adalah Nelson Piquet. Namun, tidak sebanyak Senna, Piquet meraih tiga grand slam saja. Ketiganya diraih di balapan benua Amerika.

GP Amerika Serikat 1980 menjadi saksi Nelson Piquet menjuarai balapan Formula 1 untuk pertama kalinya sekaligus meraih grand slam pertama. Lalu, dua sisanya diraih di GP Argentina 1981 dan GP Kanada 1984. Piquet membela satu tim yang sama, yaitu Brabham untuk mengoleksi tiga grand slam tersebut.

Kesepuluh adalah Max Verstappen yang baru saja mengoleksi tiga grand slam di Formula 1. Sama seperti Vettel, mobil Red Bull menjadi andalan pembalap Belanda ini untuk mengukir prestasi ini. Grand slam yang pertamanya terjadi ketika ia membawa Red Bull menjuarai balapan di rumahnya pada 2021 yakni GP Austria.

Di musim berikutnya, Verstappen meraih grand slam keduanya di GP Emilia Romagna 2022. Hasil ini juga istimewa karena ditemani Sergio Perez di podium kedua; memberikan kemenangan 1-2 untuk Red Bull. Yang terbaru adalah kemenangannya di GP Spanyol 2023.

Dari 10 pembalap di atas, ternyata ada dua juara dunia aktif, yaitu Lewis Hamilton dan Max Verstappen yang masing-masing sudah mengoleksi tiga dan enam grand slam. Keduanya masih berpeluang menambah gelar grand slam di kemudian hari. Meski begitu, menariknya Jim Clark masih kokoh di puncak daftar ini setelah lebih dari 50 tahun, nih! Siapa pembalap pertama yang bisa menyalipnya?