pembalap INDYCAR asal Spanyol, Alex Palou (twitter.com/IndyCar)
Ketimbang dua kejuaraan motorsport sebelumnya, IndyCar menjadi yang paling "sepi penonton". Pada 2022, tercatat balapan IndyCar rata-rata dinikmati oleh 1,3 juta pemirsa, sementara Formula 1 di angka 70,3 juta pemirsa. Jika F1 berkompetisi mengarungi seluruh dunia, maka IndyCar hanya berkompetisi di Amerika Utara.
Mengutip FLOW RACERS, biasanya diperlukan modal mulai dari sekitar 44 miliar rupiah hingga yang tertinggi 150 miliar rupiah untuk sebuah tim membalap selama semusim di IndyCar. Modal tersebut nantinya digunakan untuk kebutuhan paling penting, yaitu paket mobil dan gaji para individu yang terlibat dalam tim. Hadir juga kebutuhan pendukung yang mencakup pembelian peralatan garasi serta perlengkapan keselamatan dan ongkos pengujian serta akomodasi berikut katering.
Pertama, kebutuhan terpenting. Berbeda dengan F1 atau MotoGP, sebuah tim IndyCar dapat menggunakan satu mobil saja tiap musim. Rentang harga mobil IndyCar antara hampir 30 miliar rupiah sampai tidak lebih dari 45 miliar rupiah. Tim bisa menganggarkan sekitar 1,8 miliar rupiah untuk memperoleh satu mesin mobil selama sebulan. Sekitar 3,3 miliar rupiah untuk dua mesin dalam jangka waktu yang sama. Suplai mesin ini diperoleh tim dari Chevrolet atau Honda.
Tim juga perlu menganggarkan sekitar 1,5 miliar rupiah per bulan untuk pasokan ban. Anggaran ini belum termasuk biaya bahan bakar yang juga besar. Di dalam kehidupan kita sehari-hari, harga bahan bakar berfluktuasi, pun begitu dengan harga bahan bakar mobil IndyCar.
Berkenaan gaji, ranah ini merupakan yang paling bervariasi. Tidak ada informasi pasti mengenai gaji yang diterima pembalap, tetapi diduga kuat nilainya adalah miliaran rupiah untuk pembalap pemula dan puluhan miliar rupiah untuk pembalap papan atas. Sedangkan, gaji personel tim per musim adalah puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk personel penunjang tim, seperti operator alat pemadam kebakaran, sekitar 373 juta rupiah untuk ahli dongkrak, dan sekitar 1 miliar rupiah untuk pengganti ban mobil.
Lalu, ada kepala kru yang digaji seminimalnya 448 juta rupiah di tim kecil atau hingga lebih dari 2,2 miliar rupiah di tim penantang gelar juara. Manajer, direktur, insinyur, pelatih, staf humas, dan banyak individu lainnya juga perlu digaji. Totalnya tentu bisa mencapai miliaran hingga puluhan miliar rupiah.
Untuk urusan kebutuhan pendukung, kombinasi biaya peralatan garasi serta perlengkapan keselamatan dan ongkos pengujian serta akomodasi berikut katering sukses melahap dana tim sebesar miliaran rupiah. Ongkos pengujian, misalnya, berbiaya mulai dari puluhan juta rupiah hanya untuk sehari penggunaan. Tak lupa, tim harus siap keluar uang jika saja ada komponen yang perlu direparasi.
Perbandingan di atas menunjukkan jarak kebutuhan biaya yang signifikan antarkejuaraan. Biaya-biaya yang terangkum di artikel ini pun masih kasar dan sebagian besar hanya berupa perkiraan. Tidak ada parameter yang menentukan kategori pengeluaran spesifik. Dari sini bisa diketahui bahwa penting bagi seseorang untuk memiliki kestabilan finansial yang baik sebelum terjun ke kejuaraan-kejuaraan motorsport.