4 Perbedaan Boxing dan Kickboxing dari Sejarah dan Aturannya

Boxing dan kickboxing adalah dua olahraga bela diri yang populer karena banyak peminatnya. Bagi orang awam, kedua olahraga ini terlihat sama. Sejatinya, boxing dan kickboxing memiliki perbedaan mendasar, terutama dari cara bertarungnya.
Agar tidak bingung, artikel membahas perbedaan boxing dan kickboxing. Tak hanya dari cara bertarungnya, tetapi juga latar belakang sejarah dan aturannya. Seperti apa ya perbedaannya?
1. Tinju awalnya menggunakan sarung tangan besi
Dilihat dari segi sejarah dan asal-usulnya, tinju atau boxing memiliki usia yang jauh lebih tua dibandingkan kickboxing. Tinju sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Saat itu, kedua petinju mengenakan sarung tangan dari besi.
Sejak abad ke-18, tinju kuno mulai berubah menjadi tinju modern dengan beberapa perubahan aturan. Salah satunya adalah menggunakan sarung tangan yang lebih aman. Pada 1973, peraturan tinju mengalami perubahan dengan pengenalan penggunaan sarung tinju dari bahan spons. Petinju pertama yang menggunakan sarung tinju jenis ini adalah James Ping.
Kickboxing sendiri berawal dari sebuah seni bela diri bernama muay boran yang muncul pada abad ke-13 dan ke-14. Muay boran kemudian dikenal dengan nama muay thai pada abad ke-20. Seorang karateka Jepang bernama Tatsuo Yamada mulai mempelajari muay thai.
Ia kemudian memadukan teknik-teknik karate dengan muay thai. Tatsuo Yamada lalu menetapkan aturan-aturan dasar dari perpaduan dua olahraga bela diri ini. Perkembangan olahraga ini kemudian dilanjutkan seorang promotor kenamaan bernama Osamu Noguchi.
Ialah yang kemudian memberikan nama olahraga bela diri ini dengan nama kickboxing pada 1950-an. Osamu Noguchi kemudian mendirikan asosiasi kickboxing pada 1966. Atas jasa dan dedikasinya terhadap kickboxing, ia mendapatkan julukan sebagai Bapak Kickboxing.