Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/Alexey Demidov)

Intinya sih...

  • Moh. Zaki Ubaidillah kalah di babak pertama

  • Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tumbang di babak kedua

  • Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi juga kalah pada babak kedua

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Japan Masters 2025 resmi berakhir pada Minggu (16/11/2025), di Kumamoto Perfectural Gymnasium, Jepang. Indonesia harus gigit jari karena tidak membawa pulang gelar juara sama sekali.

Di turnamen BWF World Tour Super 500 ini, Indonesia memang tidak mengirimkan banyak wakil seperti edisi-edisi sebelumnya. Indonesia hanya memberangkatkan 5 wakil dari 3 sektor pada edisi kali ini. Sektor tersebut adalah tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri dengan masing-masing dua wakil kecuali sektor ganda putri. Berikut performa lima pebulu tangkis Indonesia di Japan Masters 2025.

1. Moh. Zaki Ubaidillah angkat koper pada babak pertama

Indonesia langsung kehilangan salah satu wakilnya pada babak pertama Japan Masters 2025. Wakil tersebut adalah Moh. Zaki Ubaidillah dari sektor tunggal putra. Pemain muda yang merangkak dari babak kualifiakasi itu kalah dari tunggal putra Thailand, Panitchaphon Teeraratsakul. Ia kalah dalam pertandingan sengit 3 game yang berlangsung selama 66 menit dengan skor 21-17, 19-21, dan 10-21. Ini menjadi kali kedua ia kalah dari tunggal putra Thailand tersebut. Hal itu membuat ia semakin tertinggal dengan 0-2 dalam rekor pertemuan. Selain itu, kekalahan tersebut mencatatkan namanya sebagai wakil Indonesia yang kalah paling awal di Japan Masters 2025.

2. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tumbang pada babak kedua

Wakil Indonesia di Japan Masters 2025 banyak berguguran pada babak kedua. Salah satu yang gagal melewati babak ini adalah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari sektor ganda putri. Mereka tumbang di hadapan unggulan ketiga tuan rumah, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto. Dalam duel 2 game langsung, mereka kalah dengan skor 10-21 dan 16-21 dalam waktu 47 menit. Kekalahan itu tercatat sebagai kekalahan pertama pada pertemuan pertama mereka dengan ganda putri penghuni peringkat keenam dunia tersebut.

3. Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi kalah pada babak kedua

Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi juga gagal melanjutkan perjalanannya di Japan Masters 2025 pada babak kedua. Tunggal putri muda itu tak berdaya saat bersua tunggal putri tuan rumah, Asuka Takahashi. Ia kalah 3 game dari tunggal putri peringkat 71 dunia tersebut dengan skor 21-10, 16-21, dan 12-21 dalam durasi 58 menit. Kekalahan tersebut cukup disayangkan karena pada babak sebelumnya ia berhasil memulangkan unggulan keenam asal Thailand, yakni Busanan Ongbamrungphan.

4. Alwi Farhan juga takluk pada babak kedua

Alwi Farhan menjadi wakil Indonesia berikutnya yang keok pada babak kedua Japan Masters 2025. Tunggal putra unggulan kedelapan itu secara mengejutkan takluk dari tunggal putra Taiwan yang tidak diunggulkan, Wang Tzu Wei. Ia kalah 2 game langsung dalam pertandingan yang berlangsung selama 43 menit dengan skor 19-21 dan 12-21. Ini menjadi kali pertama ia kalah dari tunggal putra peringkat 32 dunia tersebut.

5. Gregoria Mariska Tunjung tembus partai final

Gregoria Mariska Tunjung menjadi wakil Indonesia yang melaju terjauh di Japan Masters 2025. Tunggal putri yang belum lama pulih dari cedera itu sukses melaju hingga partai final. Sayangnya, ia gagal membawa pulang gelar juara. Unggulan keempat itu kalah pada laga final kontra Ratchanok Intanon asal Thailand yang diunggulkan di urutan ketiga. Ia tumbang 2 game langsung dengan skor 16-21 dan 20-22 dalam waktu 41 menit.

Gagalnya wakil Indonesia meraih gelar juara di Japan Masters 2025 membuat catatan apik Indonesia di turnamen ini terhenti. Sebelumnya, Indonesia tidak pernah gagal membawa pulang gelar juara dari turnamen ini. Di edisi perdana yang berlangsung pada 2023 lalu, Indonesia menyabet satu gelar juara. Begitu pula di edisi kedua pada 2024. Saat itu, Indonesia juga mengamankan satu gelar juara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team