Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
lapangan basket
ilustrasi bola basket (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Georgia lolos dari Grup C yang terbilang berat dengan mengoleksi 7 poin dan finis di urutan ke-4 klasemen.

  • Georgia sukses menyingkirkan Prancis pada babak 16 besar dengan skor 80-70, ditentukan oleh Tornike Shengelia dan Kamar Baldwin.

  • Georgia tumbang dari Finlandia pada perempat final EuroBasket 2025 setelah kesulitan mengimbangi dominasi Finlandia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

EuroBasket 2025 berjalan cukup menarik. Sejumlah tim unggulan, seperti Spanyol, Serbia, dan Prancis harus tersingkir lebih awal. Berbanding terbalik dengan mereka, ada tim yang justru membuat kejutan, yaitu Georgia.

Dengan mengandalkan dua pemain NBA, Goga Bitadze dan Alexander Mamukelashvili, Georgia bisa melaju hingga perempat final. Itu merupakan capaian tertinggi Georgia dalam enam kali keikutsertaan di turnamen ini. Akan tetapi, saat perempat final, mereka justru dibuat tak berdaya oleh Finlandia sehingga tersingkir.

Guna membahas lebih dalam, begini perjalanan Georgia di EuroBasket 2025.

1. Lolos dari Grup C yang terbilang berat

Georgia tergabung di Grup C EuroBasket 2025. Mereka langsung mendapat ujian berat pada laga pertama lantaran bertemu dengan Spanyol yang berstatus sebagai juara bertahan. Namun, di luar dugaan, Georgia justru berhasil menang mudah 83-69. Dalam dua laga berikutnya, Georgia masih harus menghadapi lawan tangguh, yaitu Italia dan Yunani. Mereka pun tidak bisa berbuat banyak sehingga kalah dengan skor 78-62 dan 94-53.

Georgia kembali memetik kemenangan pada laga keempat saat bertemu Siprus. Karena unggul secara kualitas, Georgia menang telak dengan skor 93-61. Kemudian, pada laga terakhir fase grup, Georgia dipertemukan dengan Bosnia and Herzegovina. Mereka pun bisa memberikan perlawanan sengit. Meski begitu, Georgia tetap takluk dengan skor 84-78.

Berkat hasil 2 kemenangan dan 3 kekalahan, Georgia mengoleksi 7 poin serta finis di urutan ke-4 klasemen Grup C. Poin tersebut sejatinya sama dengan yang dikumpulkan Spanyol. Namun, Georgia berhak melaju ke fase gugur karena unggul dalam hal head-to-head.

2. Sukses menyingkirkan Prancis pada babak 16 besar

Pada babak 16 besar, Georgia dipertemukan dengan pemimpin Grup D, Prancis. Laga ini tentu tidak mudah bagi Georgia mengingat Prancis diperkuat banyak pemain NBA, seperti Guerschon Yabusele, Zaccharie Risacher, Alexandre Sarr, dan Bilal Coulibaly. Untungnya, hal tersebut tidak membuat Georgia gentar dan tetap mampu menampilkan permainan apik.

Selama 4 kuarter berlangsung, Georgia bisa menjaga keunggulan, kecuali pada kuarter 2. Mereka pun sukses menyingkirkan Prancis usai menang dengan skor 80-70. Georgia sendiri tampil lebih efektif ketimbang Prancis. Persentase field-goal mereka mencapai 52 persen, sementara Prancis 35 persen.

Selain itu, tembakan tripoin Georgia juga begitu cemerlang. Tingkat akurasinya menyentuh angka 55,6 persen, unggul jauh dari Prancis yang hanya 16,7 persen. Namun, bukan Goga Bitadze atau Alexander Mamukelashvili, aktor kemenangan Georgia layak disematkan kepada Tornike Shengelia dan Kamar Baldwin. Keduanya sama-sama mencetak 24 poin.

3. Tumbang dari Finlandia pada perempat final

Setelah menumbangkan Prancis, Georgia melangkahkan kaki ke perempat final EuroBasket 2025. Itu menjadi kali pertama dalam sejarah mereka. Georgia kemudian menantang Finlandia yang pada babak 16 besar juga menyingkirkan tim unggulan, Serbia. Akan tetapi, Georgia kesulitan mengimbangi dominasi Finlandia. Mereka pun dibuat tak berdaya oleh Lauri Markkanen dkk. dengan skor 79-93.

Kekalahan yang diterima Georgia memang sangat wajar. Sebab, kedalaman skuad Finlandia lebih bagus ketimbang Georgia yang selalu bergantung kepada pemain starter. Itu terlihat dari total 44 poin yang disumbangkan pemain cadangan Finlandia, sedangkan Georgia hanya 4 poin. Tingkat akurasi tembakan tripoin Georgia juga menurun drastis dalam laga ini, yaitu 32,3 persen. Di sisi lain, akurasi tembakan tripoin Finlandia mencapai 54,8 persen.

Meski tersingkir pada perempat final EuroBasket 2025, Georgia patut mendapat apresiasi lebih. Berstatus sebagai tim non-unggulan, mereka berhasil melangkah jauh dan sempat mengalahkan tim kuat. Tentu itu menjadi indikator positif bagi perkembangan basket Georgia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team