Sergio Perez tersenyum di hadapan kamera. (instagram.com/schecoperez)
Mengutip situs resmi Red Bull, Sergio Perez lahir pada 26 Januari 1990 di Guadalajara, sebuah kota di Meksiko. Ia mulai mengasah karier balapnya pada 1996 lewat dunia karting. Saat itu Checo masih berusia 6 tahun. Checo kecil menyelesaikan musim balapan pertamanya dengan finis di posisi kedua klasemen dan merengkuh empat kemenangan.
Checo kemudian pindah ke kasta balap yang lebih tinggi, yaitu Kejuaraan Nasional Skip Barber yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Kebutuhan finansial untuk perpindahan tersebut dibeking Escuderia Telmex yang merupakan tim balap mobil asal Meksiko. Timbal baliknya, Checo berseragam Telmex ketika bertanding di ajang balap itu.
Pada umur 14 tahun, Sergio Perez mengemas barang-barangnya dan terbang ke Jerman untuk membalap di ajang Formula BMW. Menurutnya, pergi ke Eropa adalah keputusan yang sulit untuk diambil. "Itu (keputusan yang) sangat besar, untuk meninggalkan semuanya saat berusia 14 tahun," ujar Checo kepada The Athletic.
Checo hidup di Jerman dengan penuh kesederhanaan. Ia tinggal di sebuah restoran yang dimiliki manajer tim yang dibelanya. Checo banyak menghabiskan waktu untuk menyendiri. Kerinduan akan rumahnya di Meksiko adalah tantangan terbesar saat remaja.
Setelah 2 tahun, Checo kemudian pindah ke ajang A1 Grand Prix. Ia juga lanjut beralih ajang ke Formula 3. Peralihannya ke Formula 3 Inggris membuatnya harus meninggalkan Eropa dan menetap di Inggris.
Lompat 2 tahun kemudian, yaitu pada 2009, Sergio Perez akhirnya membalap di ajang GP2 yang hanya satu tingkat di bawah F1. Checo mengukir karier GP2-nya dengan cukup sukses. Pada musim keduanya, ia berhasil menang di Hockenheim, Monako, Silverstone, Spa, dan Abu Dhabi.