Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/SHVETS production)

Intinya sih...

  • Putri Kusuma Wardani menyingkirkan tunggal putri Denmark pada babak pertama

  • Menumpas tunggal putri Malaysia pada babak kedua

  • Mendapatkan perlawanan yang cukup alot dari tunggal putri Azerbaijan pada perempat final

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesia menempatkan tiga wakil pada final Hylo Open 2025 yang berlangsung pada Minggu (2/11/2025). Sayangnya, tidak semuanya berakhir sebagai juara. Salah satunya Putri Kusuma Wardani yang harus gigit jari setelah kalah pada partai final.

Tunggal putri unggulan pertama itu harus puas menjadi runner-up setelah takluk di hadapan tunggal putri Denmark unggulan kedua, Mia Blichfeldt. Meskipun gagal mempersembahkan gelar juara, perjuangannya tetap layak untuk diapresiasi. Perjalanannya menuju final ini juga tidak begitu mudah. Berikut rekap perjalanan Putri Kusuma Wardani menjadi runner-up di Hylo Open 2025.

1. Menyingkirkan tunggal putri Denmark pada babak pertama

Langkah pertama Putri Kusuma Wardani di Hylo Open 2025 berjalan mulus. Pada babak pertama, ia meraih kemenangan mudah atas tunggal putri nonunggulan Denmark, Anna Siess Ryberg. Ia menang 2 game langsung dengan skor 21-18 dan 21-5 dalam waktu 36 menit. Ini menjadi kali perdana pada pertemuan perdana ia mengalahkan tunggal putri Denmark tersebut. Tidak mengherankan Putri Kusuma Wardani meraih kemenangan mudah. Sebab, perbedaan mereka dari segi peringkat sangat mencolok. Putri merupakan peringkat 7 dunia, sedangkan sang lawan baru menduduki peringkat 100 dunia.

2. Menumpas tunggal putri Malaysia pada babak kedua

Putri Kusuma Wardani menghadapi tunggal putri Malaysia pada babak kedua Hylo Open 2025. Ia bersua Kisona Selvaduray yang secara peringkat berada jauh di bawahnya, yakni di peringkat 88 dunia. Dalam laga ini, Putri Kusuma Wardani mengemas kemenangan dengan cukup mudah. Ia menang 2 game langsung dengan skor 21-11 dan 21-13 dalam waktu 34 menit. Kemenangan itu tercatat sebagai kemenangan ketiganya atas tunggal putri Malaysia tersebut. Kemenangan itu juga memperjauh jarak keunggulannya dalam rekor pertemuan menjadi 3-0.

3. Mendapatkan perlawanan yang cukup alot dari tunggal putri Azerbaijan pada perempat final

Putri Kusuma Wardani berkesempatan menghadapi tunggal putri andalan Azerbaijan pada perempat final Hylo Open 2025. Ia berhadapan dengan Keisha Fatimah Azzahra untuk pertama kalinya. Secara peringkat, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Keisha Fatimah Azzahra sendiri saat ini menghubungi peringkat 81 dunia, jauh di bawah Putri Kusuma Wardani yang bertengger di peringkat 7. Meskipun perbedaannya jauh, laga ini berlangsung cukup alot. Putri harus berjibaku selama 51 menit untuk mengamankan kemenangan 2 game langsung dengan skor tipis 21-18 dan 21-19.

4. Menang mudah atas tunggal putri India pada semifinal

Setelah melewati laga yang cukup alot pada perempat final, Putri Kusuma Wardani justru meraih kemenangan mudah pada semifinal. Pada babak ini, ia mengantongi kemenangan atas tunggal putri India, Unnati Hooda. Ia menang telak 2 game langsung dengan skor 21-7 dan 21-13 dalam waktu 35 menit. Ini menjadi kemenangan pertamanya atas tunggal putri peringkat 34 dunia tersebut. Hal itu membuatnya unggul dalam rekor pertemuan dengan 1-0.

5. Kalah dari tunggal putri Denmark pada laga final

Putri Kusuma Wardani tidak pernah menghadapi sesama tunggal putri unggulan sejak babak pertama hingga semifinal. Pada laga final ini, untuk pertama kalinya ia bersua sesama unggulan. Ia dihadapkan dengan Mia Blichfeldt yang berstatus unggulan kedua sekaligus juara bertahan.

Meskipun unggul secara peringkat, Putri Kusuma Wardani gagal memenangkan laga ini. Ia kalah dalam pertarungan 3 game yang berlangsung selama 59 menit dengan skor 11-21, 21-7, dan 12-21. Itu menjadi kekalahan keduanya dari tunggal putri kenamaan Denmark tersebut. Kini, ia juga menjadi tertinggal dalam rekor pertemuan dengan 1-2.

Kemenangan dua game langsung sejak babak pertama hingga semifinal tidak menjanjikan kemenangan bagi Putri Kusuma Wardani di partai final. Kekalahan ini menggagalkan Putri menjadi tunggal putri Indonesia kedua yang menjuarai Hylo Open setelah Maria Febe Kusumastuti pada 2008 lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team