Kejuaraan Pencak Silat Internasional 2025 dihelat di Medan. (Dok. Kemennpora)
Panitia mencatat bahwa perputaran uang selama penyelenggaraan diperkirakan mencapai lebih dari Rp17 miliar. Angka ini berasal dari belanja peserta, akomodasi, transaksi UMKM, wisata, dan sektor pendukung lainnya.
Peserta asing, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 724 orang, rata-rata menghabiskan Rp10 juta per orang selama tujuh hari. Totalnya mencapai Rp7,24 miliar. Sementara 2.896 peserta lokal menghabiskan sekitar Rp1 juta per orang, dengan total Rp2,896 miliar.
Dari sisi penonton, ada 3.000 pelajar yang hadir setiap harinya atas arahan Dinas Pendidikan Sumatera Utara, menjadikan total penonton pelajar selama tujuh hari mencapai 21.000 orang. Selain itu, warga umum yang datang diperkirakan mencapai 14.000 orang sepanjang acara.
Jika dihitung belanja rata-rata Rp50.000 per penonton umum, maka total perputaran uang dari sisi ini mencapai Rp700 juta. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme publik turut memberi kontribusi ekonomi nyata selama kejuaraan berlangsung.
Sektor UMKM diperkirakan menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp2,52 miliar. Asumsinya, setiap tenant memperoleh rata-rata Rp3 juta per hari selama tujuh hari penyelenggaraan.
Sektor perhotelan juga mencatat angka yang signifikan. Dengan asumsi lima hotel besar penuh dengan tarif rata-rata Rp800.000 per kamar per malam, total perputaran uang dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2,8 miliar.