Marshal MotoGP Mandalika 2024. (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib)
Umam Alghifari (22), salah satu marshal muda dari Lombok mengatakan, untuk pertama kalinya dia menjadi marshal sejak 2021. Kala itu, dia baru saja lulus SMA. Namun, karena tak bisa melanjutkan ke jenjang kuliah, dia pun melamar pekerjaan sebagai marshal.
“Kebetulan saya sudah ikut dari pertama WSBK. Dulu awalnya saya lulus SMA, dan tidak melanjutkan kuliah karena masalah keuangan. Akhirnya setelah tahu ada perekrutan marshal saya coba daftar, dan alhamdulillah sampai sekarang masih bisa bertahan,” kata Umam kepada IDN Times.
Umam hafal betul apa saja tugas marshal. Tugas mereka dibagikan sesuai sektor, ada yang bertugas di trek, memegang bendera atau flag, di sektor keselamatan atau rescue, dan sebagainya.
“Kalau trek itu tugasnya mengevakuasi motor, sama memastikan keselamatan rider untuk kembali melanjutkan balapan,” tutut Umam.
Selanjutnya flag, marshal bertugas mengibarkan bendera saat terjadi kejadian crash untuk mengingatkan pebalap lain berhati-hati dan menurunkan kecepatan.
“Terus untuk yang di pitlane, untuk mempersiapkan balapan, dari mulai start hingga finish. Untuk rescue, itu tugasnya untuk mengangkut motor pebalap yang crash. Dan ada lagi motor taxi, itu tugasnya untuk mengantar rider ke paddock,” kata Umam.
Kholid mengatakan, menjadi marshal memberikan pengalaman mengesankan bagi para warga Lombok.
“Banyak sekali pengalaman yang didapat dari event MotoGP dan sebelumnya. Mulai dari hobi awal trek-trekan di jalan, bisa jadi marshal MotoGP, WSBK, Road Race Asia Talent Cup, banyak sekali ya kita dapat pelajaran dan pengalaman baru,” tutur Kholid.